Home / Berita

Selasa, 14 Mei 2024 - 00:39 WIT

BP Tangguh Kembangkan Ekonomi Lokal: Suku Bintuni Bersatu (SUBITU) Siap Mandiri dan Saingi Bisnis Nasional!

Sosial Program Team Leader Nensi Marauw (berkemeja hitam putih) menjelaskan tentang SUBITU, didampingi oleh Communications Manager Dadan Wijaksana dan Program Spesial Fredi Kutanggas, pada Senin (13/05/2024) di Tangerang.

Sosial Program Team Leader Nensi Marauw (berkemeja hitam putih) menjelaskan tentang SUBITU, didampingi oleh Communications Manager Dadan Wijaksana dan Program Spesial Fredi Kutanggas, pada Senin (13/05/2024) di Tangerang.

Tangerang, Mediaprorakyat.com – SUBITU, atau Suku Bintuni Bersatu, adalah sebuah unit bisnis yang dijalankan oleh anggota masyarakat asli Bintuni. BP Tangguh, perusahaan gas yang beroperasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, menjelaskan tentang SUBITU melalui Communications Manager Dadan Wijaksana, Program Spesial Fredi Kutanggas, dan Sosial Program Team Leader Nensi Marauw pada Senin (13/05/2024) di Tangerang.

Nensi Marauw menjelaskan bahwa SUBITU merupakan bagian dari komitmen BP Tangguh untuk pengembangan ekonomi lokal.

“Basis dari Komite Tangguh adalah bagaimana BP Tangguh dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat lokal, terutama dalam mengembangkan usaha-usaha ekonomi mulai dari skala mikro hingga menengah ke atas,” jelas Nensi.

SUBITU bertujuan untuk membantu masyarakat setempat membangun kerjasama langsung dengan BP Tangguh, menciptakan usaha-usaha yang memenuhi standar perusahaan untuk bermitra. Program pengembangan ekonomi lokal ini telah berjalan selama 10 tahun, mulai dari empowerment program hingga pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.

Nensi menceritakan bagaimana BP Tangguh memulai inisiatif ini dari daerah “kepala burung” di Papua Barat, karena melihat potensi besar yang dimiliki oleh masyarakat lokal untuk mendukung proyek Tangguh. Usaha pertama yang dikembangkan adalah suplai sayur sejak 2008, melibatkan koperasi-koperasi lokal, serta produk lokal seperti udang dari Weriagar dan Enenem Jaya dari Arguni.

BP Tangguh kemudian melihat peluang yang lebih besar, seperti maintenance AC dan produksi seragam perusahaan. Untuk maintenance AC, BP Tangguh melatih anak-anak lokal menjadi teknisi bersertifikat, sehingga mereka dapat mengelola AC di BP Tangguh.

Dari sinilah berbagai lini bisnis SUBITU berkembang, mulai dari maintenance AC hingga produksi seragam.

“SUBITU dibangun dengan semangat Suku Bintuni Bersatu,” ujar Nensi.

Direktur-direktur yang duduk di profil bisnis SUBITU adalah keterwakilan dari anak-anak Bintuni atau dari tujuh suku tersebut. Meski ada pasang surut, BP Tangguh tetap mendampingi dan membantu masyarakat mengembangkan kapasitas mereka.

Baca Juga  Aksi Massa Tenaga Honorer di Kabupaten Teluk Bintuni: Kepala BKPP Menggagalkan Pemalangan Kantor BKPP

Nensi juga menjelaskan bahwa SUBITU harus dapat berdiri mandiri dan tidak tergantung terus-menerus pada BP Tangguh.

“Kami mengharapkan SUBITU menjadi anchor yang memberikan manfaat dari semua aktivitas bisnis mereka,” ujarnya.

SUBITU telah menunjukkan kemajuan dengan menjadi perusahaan milik masyarakat asli yang beroperasi mandiri, memiliki kantor sendiri, dan siap mengembangkan bisnis mereka lebih jauh.

“Kami masih ada porsi sedikit pendampingan untuk memastikan bahwa bisnis-bisnis ini bisa tetap konsisten,” tutup Nensi. [HS]

Share :

Baca Juga

Berita

Polsek Babo Ajak Siswa SMP Negeri 1 Babo Jadi Pelopor Tertib dan Aman di Sekolah

Berita

Peduli Masyarakat, Polsek Babo Hadirkan Beras dan Sembako Murah di Distrik Babo

Berita

Wujudkan Stabilitas Pangan, Polres Fakfak dan Bapanas Lakukan Pengawasan Harga Beras

Berita

Polda Papua Barat Gelar Apel Pasukan Tanggap Darurat Bencana Hidrometereologi

Berita

Anggota DPR Papua Barat Apresiasi Langkah BNN dan Polda Berantas Narkotika di Papua Barat

Berita

Bupati Teluk Bintuni Pimpin Apel Gabungan, Tegaskan Disiplin ASN dan Percepatan Realisasi Anggaran

Berita

UNIMUTU dan UMS Teken MoU untuk Perkuat Mutu Tridarma Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Berita

Bupati Yohanis Manibuy: HIMPAUDI Harus Perkuat Ekosistem Pendidikan Anak Usia Dini