Bintuni, Mediaprorakyat.com – Khasiat menyirih dalam menjaga kesehatan gigi dan sistem pencernaan telah menjadi bagian dari tradisi Papua. Mengunyah buah sirih dan biji pinang tidak hanya memicu produksi air liur, tetapi juga menyediakan protein dan mineral penting untuk kekuatan gigi serta pencegahan penyakit gusi.
Dilansir dari data yang dikumpulkan oleh media ini, kebiasaan makan pinang pertama kali diperkenalkan oleh orang Austronesia sekitar 3000 tahun yang lalu. Mereka membawa budaya makan pinang dari Taiwan ke Papua.
Awalnya, budaya makan pinang hanya dikenal di pesisir dan pulau-pulau lepas pantai Papua. Namun, seiring waktu, kebiasaan ini menyebar hingga ke pegunungan Papua.
Cemilan khas Papua ini dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari pasar, pinggiran toko, hingga di pemukiman masyarakat.
Menariknya, cemilan ini tidak hanya dinikmati oleh Orang Asli Papua (OAP), tetapi juga telah menjadi bagian dari konsumsi sehari-hari bagi warga pendatang.
Dengan warisan budaya makan pinang yang terus berkembang, cemilan khas Papua ini tidak hanya menjadi kenangan dari masa lalu, tetapi juga cerminan dari keragaman budaya yang dijunjung tinggi di tengah masyarakat Papua. [HS]