
Manokwari, Mediaprorakyat.com – Peresmian Proyek Strategis Nasional (PSN)Bandar Udara Siboru dan Kawasan Industri Pupuk Kaltim telah selesai diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo pada hari Kamis,23November 2023.

Pekerjaan kedua PSN ini dilakukan oleh kontraktor yang terhubung kuat dengan Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi/ Kepala BKPM RI).
Sulfianto Alias dari organisasi masyarakat sipil Perkumpulan Panah Papua menduga bahwa PSN Bandara Siboru danKawasan Industri Pupuk Kaltim di Kabupaten Fakfak penuh dengan konflik kepentingan.
” Kedua proyek PSN ini dikerjakan oleh PT Papua Jaya (PT PJ), ” ungkap Sulfianto , Sabtu sore (25/11/2023) kepada media ini.
Lanjut Sulfianto, Kita ketahui bahwa Direktur PT PJ adalah Santoso Banda.Santoso pernah mewakili PT Bersama Papua Unggul (PT BPU) dan Menteri Bahlil Lahadalia dalam event penyerahan 100 Unit Laptop kepada salah satu sekolah swasta di Kabupaten Fakfak, ungkapnya.
Masih kata Sulfianto, Bahlil Lahadalia memiliki saham di PT BPU sebanyak 450 Lembar dengan nilai investasi RP 675.000.000. Sulfianto menambahkan bahwa PT Pupuk Kaltim memiliki Komisaris Independen yangbernama Eka Sastra.
” Eka Sastra ini rangkap jabatan sebagai Komisaris Independen sekaligusStaf Khusus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, ” ungkap Sulfianto.
Menurut Sulfianto, Konflik kepentingan ada di sini, ” Mereka bisa menggunakan wewenang jabatannya untuk mencari keuntungan sebesarbesarnya melalui proyek PSN.” ujarnya mengungkapkan kecurigaannya.

Kemudian , Roy Masyewi selaku Juru Bicara Kampanye Hutan dan Masyarakat Adat dari Perkumpulan Panah Papua berpendapat bahwa melihat dari kondisi masyarakat yang ada di Kampung Fior,terdapat komitmen masyarakat untuk menjaga tanah,hutan dan laut.
Pria yang terkenal dengan sebutan ” Anak Cawat ” itu memberikan Contoh , salah satunya terdapat masyarakat pegiat konservasi di sana.
Menurut Roy Masyewi, tempat itu tempat yang indah,tempat wisata,tempat sakral yang nantinya akan di bongkar oleh pihak perusahaan.
Tentunya hal ini sangat disayangkan Proyek PSN Bandara Siboru juga tidak terlepas adanya eksploitasi kayu secara ilega yang dilakukan oleh perusahaan.
” Berdasarkan hasil pemantauan kami,PT Aulia Mitra Dewata (PT AMD) diduga telah melakukan penebangan tanpa izin.Lokasinya di areal moratorium hutan yang terletak tidak jauh dari Bandara Siboru.PT AMD menyuplai kayu kepada PT FakfakIndah Group (PT FIG) yang berlokasi di Kampung Kayu Merah. PT FIG Sendiri mengirim kayu olahan ke Kabupaten Gresik dengan tujuan kepada Industri CV Cahaya Mulya,”

” Selain berbisnis kayu,PT AMD turut memenangkan proyek pekerjaan pematangan Bandara Siboru dengan total pagu anggaran APBD Kabupaten Fakfak sebesar Rp 92,5 Milyar terhitung mulai pada Tahun 2019 hingga Tahun 2021. PT AMD terhubung dengan Didi Iskandar Aulia, Wakil Ketua Umum IX Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) Indonesia. ” Ungkap Roy si Anak Cawat berdasarkan data-data yang di miliki Perkumpulan Panah Papua.
Juru Bicara Perkumpulan Panah Papua itu juga menyampaikan, bahwa masyarakat Fior minim informasi terkait di balik peresmian PSN, sehingga menyisakan keluhan dari masyarakat kampung yang belum tercatat dalam pemberitaan publik.
” Kami di kampung sama sekali belum tahu siapa yang bekerja di lapangan,yang kami tahu hanya nama PT bekerja di lapangan,yang kami tahu hanya nama PT Pupuk kaltim saja.
Selain itu kami masyarakat tidak pernah diberikan peta kawasan industri Pupuk kaltim yang disebut sebut memiliki luasan 2000 hektar ,” Ujar Musa Sasim selaku penduduk dan Ketua RT 1 di Kampung Fior kepada penggiat itu.
Lanjut Musa, t idak jauh dari kampung Fior,Perusahaan pernah melakukan pengeboran dan pemasangan patok,kunjungan ini terjadi sekitar tanggal 6 November 2023.
Informasinya bahwa wilayah tersebut merupakan titik untuk pembangunan pabrik,namun membuat kami bingung lagi bahwa lokasi yang dibuka bukanlah lokasi yang dimaksud tapi lokasinya beradadi Kampung Andamata, Distrik Arguni tambah Musa.
Teridentifikasi PT Papua Jaya selaku pelaksana proyek pekerjaan. Arsyad Tator selaku pegiat konservasi di Kampung Fior sekaligus sebagai ketua RT 2 turut menyampaikan , ” bahwa kita mengingat masa depan anak cucu,kita punya laut,kita punya ikan,jujur saja dengan adanya perusahaan kita punya ikan jauh,kasian kita punya anak mau makan apa. Sekarang tanaman perusahaan sudah mau habiskan dia.Kita punya anak cucu makan pala lagi pala sudah tidak ada.Jaminan apa yang diberikan perusahaan kepada anak cucu. Saya ikuti selama ini pembukaan yang dilakukan oleh perusahaan akan berdampak terhadap mangi mangi ( mangrove_red) . Mangi mangi mereka sudah tebang lagi.Sekarang ini lokasi perusahaan dekat dari zona inti,dalam zona inti tidak jauh dari kuburan keramat. Kalau dia sudah bongkar di sekitar zona inti pasti akan berdampak terhadap kuburan keramat yang ada di situ. ” Jelas Arsyad Tator.

Kemudian, Salah satu petani yang sedang mengembangkan tanaman cabe rawit di dalam wilayah yang rencana akan dibangun PT Pupuk
wilayahyang rencana akan dibangun PT Pupuk Kaltim adalah pasangan suami istri Ahmad Pattiran dan Echa Muri,keduanya tinggal di kampung Fior, Distrik Arguni.
” Kami juga bingung,misalnya nanti kalau perusahaan operasi,pasti kami sudah tidak bisa masuk di sini. Hasil dari rica (Cabe)ini kami panen empat kali dalam satu bulan. Dalam satu minggu kami bisa panen sampai 40 kilogram dan Satu kilo saya jual Rp 100.000 di kokas atau di Fak-Fak.
Total penghasilan dari rica ini bisa sampai 16 juta rupiah per bulan,hasil itu kami gunakan untuk keperluan sehari hari dan sekolah anak kami sampai anak kami jadi pegawai. ” terang petani cabe ungkapkan kekecewaannya.
Wilayah pertanian Echa akan rencananya akan digusur oleh PT Pupuk Kaltim , ” kami sudah kembangkan pertanian rica ini sebelum perusahaan mereka datang. Kalau mau pikir pikir kami merasa rugi juga,lebih nyaman keluarga kami bertani macam ini,kami bingung juga nanti kalau perusahaan mau gusur,karena dengar informasi dari perusahaan kalau di lokasi ini akan di bangun helipad perusahaan PT Pupuk Kaltim” Kata warga yang merasakan kerugian dari proyek pembangunan PSN Siboru itu.
Turut memberikan komentar Y.L Franky, Direktur Yayasan Pusaka Bentala Rakyat menyatakan bahwa Idealnya PSN dilakukan dengan prinsip HAM,yakni penghormatan dan perlindungan hak-hak masyarakatadat,dan lingkungan hidupnya.
” Dalam prinsip ini,seharusnya masyarakat mempunyai hakberpartisipasi secara bermakna termasuk menghormati keputusan masyarakat adat dalammenentukan PSN sejak awal atas PSN yang berlangsung di wilayah adat. Adanya keluhan masyarakat adat menunjukkan dan dugaan kelalaian pemerintah nasional dan daerah,maupun korporasi yang terlibat dalam PSN,dan mengabaikan menghormati dan melindungi hak masvarakat adat. ” Ungkapnya. [HS/SP]