Bintuni | Mediaprorakyat.com — Dalam upaya memperkuat kebijakan pendidikan berbasis data di tingkat daerah, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua Barat menggelar Kegiatan Koordinasi Dashboard ATS dan Analisis Kondisi Pendidikan Daerah Berdasarkan Proksi Wajib Belajar, bertempat di SMP Negeri 1 Bintuni, Kamis (16/10/2025).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Teluk Bintuni, Dr. Henry D. Kapuangan, S.Pd., S.IP., MM., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya data sebagai dasar pengambilan keputusan di sektor pendidikan.
“Data bukan sekadar angka, tetapi cermin dari realitas yang terjadi di lapangan, realitas tentang siapa saja anak-anak kita yang belum bersekolah, yang putus sekolah, serta yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah,” ujar Dr. Henry.
Ia menjelaskan bahwa Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan Angka Tidak Sekolah (ATS) merupakan dua indikator penting dalam menilai keberhasilan program Wajib Belajar. Kabupaten Teluk Bintuni sendiri, menurutnya, masih menghadapi tantangan dalam pemerataan akses pendidikan, terutama di wilayah pedalaman, pesisir, dan kampung terpencil akibat faktor geografis, ekonomi, dan sosial.
Melalui koordinasi dan analisis data ini, pemerintah daerah diharapkan mampu memetakan secara akurat sebaran ATS di setiap distrik dan kampung, memahami akar permasalahannya, serta menyusun solusi yang sesuai dengan karakteristik lokal.
Dashboard ATS yang tengah dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan akan menjadi alat strategis dalam menampilkan peta kondisi pendidikan berdasarkan usia, jenjang, dan wilayah, sehingga program wajib belajar 13 tahun dapat dirancang dengan lebih tepat sasaran—mulai dari PAUD hingga SMA/SMK.
Dr. Henry juga menegaskan pentingnya sinkronisasi data lintas sektor, antara Dinas Pendidikan, Bappeda, Dinas Sosial, Dukcapil, serta instansi terkait lainnya.
“Pendidikan bukan hanya urusan sekolah, tetapi urusan semua pihak , pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan keluarga,” tegasnya.
Ia menambahkan, arah kebijakan pendidikan di Teluk Bintuni harus selaras dengan visi pembangunan daerah di bawah kepemimpinan Bupati Yohanis Manibuy, S.E., M.H., dan Wakil Bupati Joko Lingara, yakni Sehat, Energik, Religius, Handal menuju Masyarakat Teluk Bintuni yang Smart dan Inovatif (SERASI).
Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul rekomendasi kebijakan dan rencana tindak lanjut konkret, berupa peta lokasi prioritas ATS, identifikasi kelompok rentan, serta rancangan program intervensi berbasis data.
Menutup sambutannya, Dr. Henry mengajak seluruh peserta untuk membangun budaya literasi data dalam setiap proses perencanaan dan pengambilan keputusan.
“Dengan begitu, kita tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja cerdas,” tutupnya.
Kegiatan koordinasi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem pendidikan daerah yang lebih inklusif, adaptif, dan berkeadilan di Kabupaten Teluk Bintuni.
[red/mpr/tim]









