Manokwari | Mediaprorakyat.com — Aktivis mahasiswa asal Paniai, Theofilus Richard Yogi, menyoroti sikap Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Paniai yang hingga kini belum menyampaikan pernyataan resmi terkait penolakan masyarakat terhadap Daerah Otonomi Baru (DOB) dan rencana masuknya investasi skala besar.
Paniai, 19 September 2025 — Sejak 11 Juli 2025, masyarakat bersama mahasiswa, tokoh adat, pemuda, hingga gereja telah menyuarakan penolakan terhadap DOB dan investasi melalui aksi unjuk rasa, pernyataan sikap, serta pertemuan langsung dengan DPRK Paniai. Namun, hingga pertengahan September, lembaga legislatif tersebut belum juga mengeluarkan sikap politik maupun langkah konkret menanggapi aspirasi warga.
Theofilus Richard Yogi menegaskan, DPRK sebagai representasi rakyat seharusnya berdiri di garda depan memperjuangkan suara masyarakat. Ia menilai ketiadaan pernyataan resmi menimbulkan kesan bahwa DPRK mengabaikan amanat konstituennya.
“DPRK memiliki mandat untuk menyalurkan aspirasi rakyat. Ketiadaan sikap resmi terkait DOB dan investasi menimbulkan kesan bahwa lembaga ini tidak berpihak pada kepentingan masyarakat,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Menurut mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat, pembentukan DOB dikhawatirkan justru memicu fragmentasi sosial serta memperkuat kontrol pemerintah pusat, alih-alih menghadirkan kesejahteraan. Sementara itu, masuknya investasi berskala besar dinilai berpotensi menimbulkan perampasan tanah adat serta kerusakan ekosistem di wilayah Paniai.
Hingga kini, belum adanya tanggapan resmi dari DPRK Paniai terus menimbulkan tanda tanya publik mengenai komitmen lembaga tersebut dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Masyarakat mendesak DPRK agar segera bersuara jelas dan tegas, selaras dengan aspirasi penolakan yang sudah berulang kali disampaikan.
[red/mpr/js]









