Bintuni | Mediaprorakyat.com – Sejumlah sopir Hilux di Kabupaten Teluk Bintuni menggelar aksi protes terkait beroperasinya jasa angkutan travel di wilayah tersebut. Aksi berlangsung pada Kamis (11/9/2025) sekitar pukul 11.45 WIT dengan mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Bintuni.
Para sopir Hilux menilai kehadiran travel dapat mengancam mata pencaharian mereka yang selama ini bergantung pada jasa transportasi lokal. Mereka khawatir, jika travel terus beroperasi tanpa regulasi yang jelas, pendapatan sopir Hilux akan semakin menurun.
Setibanya di kantor DPRK, rombongan sopir diterima langsung oleh Wakil Ketua II DPRK Teluk Bintuni, Yasman Yasir, S.E., bersama sejumlah anggota dewan lainnya. Para sopir kemudian dipersilakan masuk ke ruang pertemuan untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka.
“Kami berharap DPRK bisa memperhatikan keluhan kami, sebab ini menyangkut kehidupan keluarga yang menggantungkan hidup dari mengemudi Hilux,” ujar salah satu perwakilan sopir.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua II DPRK, Yasman Yasir, menyampaikan pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi yang telah disampaikan. DPRK berencana melakukan peninjauan terhadap operasional jasa travel di Bintuni sebelum mengambil langkah lebih lanjut sesuai mekanisme yang berlaku.
“Kami akan pelajari dan meninjau persoalan ini bersama pihak-pihak terkait. Aspirasi yang disampaikan akan menjadi bahan pembahasan,” kata Yasman.
Para sopir Hilux mengapresiasi sikap DPRK yang bersedia menerima dan mendengarkan keluhan mereka secara langsung.
Usai pertemuan, rombongan sopir meninggalkan kantor DPRK sambil menunggu tindak lanjut atas aspirasi yang telah mereka sampaikan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, sebelum mendatangi DPRK, para sopir lebih dahulu menyampaikan aspirasi ke Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Teluk Bintuni.
Mereka menegaskan bahwa sopir Hilux sudah lama menjadi bagian penting transportasi masyarakat Bintuni. Hilux tidak hanya melayani rute Bintuni–Manokwari Selatan–Manokwari (PP) saat kondisi jalan rusak parah, tetapi juga menjadi transportasi utama menuju wilayah Moskona, lintas Bintuni–Nabire, bahkan Bintuni–Sorong.
Hingga berita ini diturunkan, pihak media masih berupaya mengonfirmasi keterangan dari pihak travel dan Dinas Perhubungan Kabupaten Teluk Bintuni terkait persoalan tersebut.
[red/mpr/hs]