Home / Berita

Minggu, 8 Juni 2025 - 00:32 WIT

Anak Muda Adat Knasaimons Tolak Kehadiran Tambang Nikel Asing di Raja Ampat

Caption: Ketua Anak Muda Adat Knasaimons (AMAK), Nabot Sreklefat, usai diwawancarai.
Foto: Julianus / MPR

Caption: Ketua Anak Muda Adat Knasaimons (AMAK), Nabot Sreklefat, usai diwawancarai. Foto: Julianus / MPR

Sorong Selatan | Mediaprorakyat.com – Penolakan terhadap kehadiran perusahaan tambang nikel asing di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, semakin menguat. Ketua Anak Muda Adat Knasaimons (AMAK), Nabot Sreklefat, menyampaikan sikap tegas dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (7 Juni 2025).

Konferensi pers yang berlangsung di Sekretariat Aula Dewan Perwakilan Masyarakat Adat (DPMA) Knasaimons, Distrik Saifi, Kabupaten Sorong Selatan, dimulai pukul 12.00 hingga 13.00 WIT. Dalam forum tersebut, AMAK bersama DPMA Knasaimons secara resmi menyatakan penolakan terhadap kehadiran perusahaan tambang nikel asing di wilayah Raja Ampat.

Pernyataan tegas disampaikan langsung oleh Nabot Sreklefat di hadapan anggota DPMA dan komunitas Anak Muda Adat Knasaimons yang hadir dalam konferensi pers tersebut.

Menurut Nabot, kehadiran perusahaan tambang nikel asing dikhawatirkan akan merusak sumber daya alam, mengancam kelestarian hutan adat, serta mengganggu potensi pariwisata alam yang menjadi andalan masyarakat Raja Ampat.

“Hutan adat adalah milik masyarakat. Hasil alam dan tanah harus dikelola oleh masyarakat sendiri, bukan untuk dijual kepada pemerintah pusat, apalagi kepada perusahaan asing,” tegas Nabot saat dikonfirmasi media melalui pesan WhatsApp.

Dalam pernyataannya, Nabot juga secara khusus mendesak Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk segera mencabut izin operasi perusahaan tambang nikel di wilayah adat tersebut.

“Masyarakat Papua tidak pernah meminta kehadiran perusahaan asing. Kami ingin tanah kami tetap menjadi milik dan dikelola oleh masyarakat adat,” ujarnya.

Nabot menekankan bahwa lembaga adat harus bersikap independen dan tidak tunduk pada kepentingan pemerintah pusat.

“Apa yang menjadi milik masyarakat adat harus tetap menjadi milik masyarakat adat. Tidak boleh diambil alih atau diatur dari Jakarta,” tambahnya.

Baca Juga  Misteri Hilangnya IPTU Tomi Marbun: Aksi Haru di Tepi Sungai oleh Mertua

Ia juga mengingatkan bahwa Papua bukanlah tanah kosong, melainkan tanah yang hidup dengan manusia, budaya, dan alam yang dijaga oleh masyarakat adat.

“Papua bukan tanah kosong. Papua memiliki manusia, budaya, dan alam yang kami jaga dan rawat,” tutup Nabot.

[red/js]

Share :

Baca Juga

Berita

Mahasiswa Unimutu Sampaikan Aspirasi ke Wakil Ketua DPRK Teluk Bintuni

Berita

Sambut HUT ke-80, Brimob Batalyon C Pelopor Gelar Anjangsana di Bintuni
Tampak Wakil Bupati Teluk Bintuni menyematkan mahkota dan noken adat kepada Kepala Kejaksaan Negeri Teluk Bintuni yang baru, sebagai simbol kehormatan dan penyambutan di Tanah Sisar Matiti. (Foto: Humas Kejari Teluk Bintuni)

Berita

Wakil Bupati Teluk Bintuni Sambut Kajari Baru dengan Prosesi Adat Tanah Sisar Matiti

Berita

Fasilitator dari Berbagai Provinsi Dukung Program GASING di Teluk Bintuni
Keterangan gambar: Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Teluk Bintuni, Dr. Henry D. Kapuangan, berjabat tangan dengan peserta usai menyematkan tanda peserta pada kegiatan Program Cakap Membaca dan Berhitung (GASING) Fase II di SMP Negeri 2 Bintuni, Senin (3/11/2025).

Berita

Teluk Bintuni Lanjutkan Program GASING untuk Tingkatkan Kompetensi Guru
Keterangan Gambar: Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan (tengah), berpose bersama jajaran pengurus Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan Forum Komunikasi Hak-hak Masyarakat Adat Suku Besar Sebyar usai pertemuan di Masinam Beach, Manokwari, Minggu (2/11/2025). Pertemuan tersebut membahas aspirasi masyarakat adat terkait pemerataan Dana Bagi Hasil (DBH) serta pengelolaan sumber daya migas di wilayah adat Sebyar. (Sumber foto: Narasumber)

Berita

Gubernur Dominggus Mandacan Turun Tangan! Aspirasi Masyarakat Adat Sebyar Siap Ditindaklanjuti
Pembinaan Asrama Mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari Bentuk Karakter dan Disiplin Generasi Penerus 📸 Sesi foto bersama pembina, senior, dan mahasiswa baru Asrama Mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari. (Foto: JS/MPR)

Berita

Asrama Sorong Selatan Gelar Pembinaan: Bekal Disiplin dan Tanggung Jawab bagi Generasi Muda
Pusat Penelitian Bahasa dan Budaya UNIPA Gelar Pelatihan Merajut Noken Papua: Lestarikan Warisan Budaya di Kalangan Mahasiswa Keterangan foto: Suasana kegiatan pelatihan merajut noken di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Papua (UNIPA), Manokwari.

Berita

Pusat Penelitian Bahasa dan Budaya UNIPA Lestarikan Kearifan Lokal Lewat Pelatihan Noken