Home / Berita / Manokwari

Kamis, 5 Juni 2025 - 13:36 WIT

Maria Kebar: “Kami Dimelaratkan oleh Proyek PSN di Atas Tanah Kami Sendiri”

Maria Kebar, perempuan dari suku Mpur.

Maria Kebar, perempuan dari suku Mpur.

Manokwari | Mediaproarakyat.com –Maria Kebar, Perempuan Mpur: “Lahan Kami Dijadikan Proyek PSN, Tapi Kami Justru Dimelaratkan oleh Negara”

Proyek Strategis Nasional (PSN) merupakan program berskala besar yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai prioritas demi tiga tujuan utama: pertumbuhan ekonomi nasional, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan peningkatan daya saing bangsa. Aturan pelaksanaan PSN diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) yang diperbarui secara berkala dan dikoordinasikan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Proyek-proyek ini mencakup berbagai sektor seperti energi, transportasi, pangan, teknologi, dan kawasan industri.

Sejak dicanangkan pada 2016, lebih dari 200 proyek PSN telah ditetapkan. Beberapa daerah utama pelaksanaan proyek ini antara lain Papua, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Utara. Di Papua Barat Daya, sekitar 98.824,97 hektare lahan telah ditetapkan untuk masuk dalam program PSN.

Dengan dalih penguatan ketahanan pangan dan energi melalui industri biodiesel, Kabupaten Tambrauw menjadi salah satu lokasi yang dianggap strategis untuk pengembangan energi pangan terpadu, terutama melalui penanaman kelapa sawit. Padahal, di atas lahan-lahan tersebut selama ini warga menanam jagung, padi, dan berbagai tanaman pangan lainnya.

Maria Kebar, perempuan dari suku Mpur, menyoroti hal ini. Ia mengatakan bahwa masyarakat lokal dirugikan oleh proyek-proyek yang justru mengabaikan keberlanjutan lingkungan dan hak tanah adat.

“Simpelnya begini, mereka bilang ini proyek energi dan pangan. Tapi nyatanya lahan-lahan kecil milik masyarakat yang dulu ditanami jagung dan padi, sekarang dipaksa berubah menjadi kebun sawit. Ambil contoh nyata: perusahaan jagung di Lembah Kebar, yang sebenarnya adalah sawit, telah membawa dampak besar—dari sengketa tanah adat hingga kacau balau soal lapangan kerja,” tegas Maria.

Baca Juga  Angin Segar Demokrasi Lokal: Mahkamah Konstitusi Ubah Dinamika Pencalonan Kepala Daerah

Ia menambahkan bahwa masyarakat tidak menolak pembangunan, namun menolak pembangunan yang merusak hutan adat di Tambrauw.

“Lima suku besar di Tambrauw hari ini harus bersatu. Kita tidak boleh membiarkan kehancuran ini terjadi dan meninggalkan beban untuk anak cucu kita.”

 

[red/js]

Share :

Baca Juga

Berita

Mahasiswa Unimutu Sampaikan Aspirasi ke Wakil Ketua DPRK Teluk Bintuni

Berita

Sambut HUT ke-80, Brimob Batalyon C Pelopor Gelar Anjangsana di Bintuni
Tampak Wakil Bupati Teluk Bintuni menyematkan mahkota dan noken adat kepada Kepala Kejaksaan Negeri Teluk Bintuni yang baru, sebagai simbol kehormatan dan penyambutan di Tanah Sisar Matiti. (Foto: Humas Kejari Teluk Bintuni)

Berita

Wakil Bupati Teluk Bintuni Sambut Kajari Baru dengan Prosesi Adat Tanah Sisar Matiti

Berita

Fasilitator dari Berbagai Provinsi Dukung Program GASING di Teluk Bintuni
Keterangan gambar: Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Teluk Bintuni, Dr. Henry D. Kapuangan, berjabat tangan dengan peserta usai menyematkan tanda peserta pada kegiatan Program Cakap Membaca dan Berhitung (GASING) Fase II di SMP Negeri 2 Bintuni, Senin (3/11/2025).

Berita

Teluk Bintuni Lanjutkan Program GASING untuk Tingkatkan Kompetensi Guru
Keterangan Gambar: Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan (tengah), berpose bersama jajaran pengurus Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan Forum Komunikasi Hak-hak Masyarakat Adat Suku Besar Sebyar usai pertemuan di Masinam Beach, Manokwari, Minggu (2/11/2025). Pertemuan tersebut membahas aspirasi masyarakat adat terkait pemerataan Dana Bagi Hasil (DBH) serta pengelolaan sumber daya migas di wilayah adat Sebyar. (Sumber foto: Narasumber)

Berita

Gubernur Dominggus Mandacan Turun Tangan! Aspirasi Masyarakat Adat Sebyar Siap Ditindaklanjuti
Pembinaan Asrama Mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari Bentuk Karakter dan Disiplin Generasi Penerus 📸 Sesi foto bersama pembina, senior, dan mahasiswa baru Asrama Mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari. (Foto: JS/MPR)

Berita

Asrama Sorong Selatan Gelar Pembinaan: Bekal Disiplin dan Tanggung Jawab bagi Generasi Muda
Pusat Penelitian Bahasa dan Budaya UNIPA Gelar Pelatihan Merajut Noken Papua: Lestarikan Warisan Budaya di Kalangan Mahasiswa Keterangan foto: Suasana kegiatan pelatihan merajut noken di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Papua (UNIPA), Manokwari.

Berita

Pusat Penelitian Bahasa dan Budaya UNIPA Lestarikan Kearifan Lokal Lewat Pelatihan Noken