Manokwari | Mediaprorakyat.com — Kepolisian Resor Pegunungan Arfak bersama Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Manokwari tetap berada dalam status siaga pasca pencarian korban bencana tanah longsor di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., menyampaikan bahwa hingga saat ini pencarian belum dihentikan secara resmi dan masih menunggu keputusan dari Gubernur Papua Barat.
“Pencarian telah berlangsung selama sepuluh hari. Kami masih menunggu keputusan dari Bapak Gubernur Papua Barat untuk penghentian resmi kegiatan ini. Saat ini, 20 personel kami masih disiagakan di posko untuk mengamankan prosesi adat yang dilakukan oleh keluarga korban,” ungkap Kombes Benny.
Ia menambahkan, tim gabungan telah berhasil menemukan 16 jenazah, sementara 4 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Berdasarkan hasil penyelidikan Satgas Gakkum, tercatat sebanyak 27 orang berada di lokasi saat kejadian, terdiri dari 7 orang selamat dan 20 orang yang sempat dilaporkan hilang.
Pasca prosesi adat, keluarga korban kembali ke lokasi kejadian untuk mengambil tanah sebagai bagian dari tradisi pengantaran arwah ke kampung halaman. Seluruh kegiatan adat ini berlangsung di bawah pengamanan ketat aparat kepolisian.
Proses pencarian dihadapkan pada berbagai tantangan. Medan ekstrem, termasuk keberadaan patahan tanah yang menggantung, serta kerusakan alat berat dan cuaca buruk, menjadi hambatan utama bagi tim di lapangan.
Dalam tiga hari ke depan, sejumlah kegiatan lanjutan akan dilakukan sebagai bentuk empati dan kepedulian Polri terhadap korban dan keluarga. Di antaranya adalah ibadah bersama di wilayah Satuan Pemukiman (SP.6) dan SP.7, Distrik Masni, serta pemberian dukungan moril dan materiil kepada keluarga korban.
Polda Papua Barat menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan mendampingi masyarakat, khususnya dalam situasi krisis kemanusiaan seperti bencana alam ini.