Wamena | Mediaprorakyat.com — Solidaritas mahasiswa yang tergabung dalam OKP Cipayung Plus, Komunitas Tangan Kasih, serta Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah dari kota studi Sorong dan Manokwari, melakukan audiensi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Jayawijaya, Petrus Mahuse, AP., M.Si., pada Selasa (27 Mei 2025). Audiensi ini turut didampingi oleh anggota DPRD Provinsi Papua Pegunungan, Salomina Marian, S.P.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyampaikan dukungan serta kepedulian mahasiswa terhadap warga yang terdampak bencana banjir di Kabupaten Jayawijaya. Dalam kesempatan tersebut, perwakilan mahasiswa memaparkan rencana penyaluran bantuan donasi ke sejumlah titik terdampak, serta menyampaikan kendala pengiriman bantuan dari mahasiswa kota studi Merauke.
“Kami hadir untuk menyampaikan pemberitahuan resmi kepada pemerintah daerah dan Satgas Posko Umum Kabupaten Jayawijaya bahwa bantuan dari mahasiswa kota studi Manokwari dan Sorong akan disalurkan langsung ke lokasi terdampak,” ujar Yohanes Kossay, perwakilan tim solidaritas mahasiswa dan Komunitas Tangan Kasih.
Ia juga menyampaikan permohonan bantuan kepada pemerintah daerah untuk memfasilitasi akses transportasi, khususnya bagi rekan-rekan mahasiswa dari Merauke yang mengalami kesulitan dalam pengiriman barang dan tiket pengantar hasil donasi.
Menanggapi hal ini, Sekda Petrus Mahuse menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian para mahasiswa.
“Kami sangat menghargai inisiatif mahasiswa yang peduli terhadap saudara-saudara kita yang terdampak banjir. Ini bukan kehendak siapa-siapa, tetapi bencana alam yang harus kita hadapi bersama,” ujar Petrus.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah siap memberikan dukungan terkait kendala transportasi yang dialami mahasiswa dari Merauke.
“Saya akan berkoordinasi dengan Wakil Bupati selaku Ketua Satgas untuk mengatur rekomendasi pengiriman bantuan melalui pesawat Hercules dan memastikan jadwal penerbangannya. Pemerintah juga akan membantu memfasilitasi tiket kepulangan mahasiswa ke kota studi masing-masing,” imbuhnya.
Audiensi ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemuda, komunitas, dan pemerintah dalam merespons kebutuhan kemanusiaan di tengah bencana yang melanda masyarakat Jayawijaya.
[red/js]