Papua Barat, Mediaprorakyat.com — Harapan tak pernah padam di tengah duka. Tim gabungan pencarian dan penyelamatan kembali menemukan satu jenazah korban banjir bandang yang melanda Kali Meyof, Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat. Penemuan ini terjadi Jumat (23/5) pagi, menandai hari kelima pencarian dan menambah jumlah korban yang telah ditemukan menjadi 16 orang. Tiga lainnya masih dalam pencarian.
Sebanyak 96 personel dari berbagai instansitermasuk Polda Papua Barat, Polres Pegaf, Kodim 1812, Basarnas, dan BPBD terus menyisir area terdampak, berjibaku dengan medan berat dan cuaca tak menentu.
Pencarian dimulai pukul 07.30 WIT dengan apel gabungan yang dipimpin Dirsamapta Polda Papua Barat, Kombes Pol. Frengki Samuel Lapulalang. Ia mengungkapkan apresiasinya atas kerja keras tim dan meminta mereka tetap semangat demi kemanusiaan.
Sekitar pukul 10.15 WIT, satu jenazah berhasil ditemukan tertimbun material longsor. Proses evakuasi menggunakan excavator dilakukan dengan hati-hati, dan jenazah segera dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua Barat untuk identifikasi.
Tim DVI dan INAFIS Polda Papua Barat terus bekerja tanpa lelah. Dari total 14 jenazah yang telah tiba di rumah sakit, 13 di antaranya telah berhasil diidentifikasi melalui kombinasi data ante mortem dan post mortem, termasuk pencocokan sidik jari.
Inilah 13 nama korban yang telah teridentifikasi:
1. Yoseph Ermilianus Efrem
2. Porman Takaliumang
3. Okden Okte
4. Joni Rahawari
5. Oce Takaliumang
6. Laurensius Denilson Armanto
7. George Takaliumang
8. Oktovianus Petrus Alwandi
9. Yan Leo
10. Robertus Edison Nurak
11. Reki Wote
12. Melkianus Isba
13. Harispen Tampil
Satu jenazah masih dalam proses identifikasi, dan satu lainnya telah teridentifikasi namun belum diambil oleh pihak keluarga.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, memastikan bahwa upaya pencarian dan identifikasi akan terus dilanjutkan dengan penuh dedikasi hingga semua korban terungkap dan dipulangkan ke keluarga masing-masing.
Duka masih menyelimuti Pegunungan Arfak, tapi harapan untuk menemukan yang hilang tak pernah padam.
[HS]