
Manokwari, Mediaprorakyat.com – Mahasiswa dan Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung Plus Manokwari menggelar aksi penggalangan dana untuk membantu korban banjir di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.
Aksi solidaritas ini dilaksanakan di tiga titik strategis di Kota Manokwari, yakni di perempatan lampu merah Makaleuw, lampu merah Sanggeng, dan Haji Bauw, Wosi, pada Senin (5/5/2025).
Terlihat, Mahasiswa membawa spanduk bertuliskan “Open Donasi bagi Warga Terdampak Banjir di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan”, lengkap dengan foto-foto yang menggambarkan kondisi memprihatinkan warga terdampak.
Aksi ini digagas oleh Solidaritas Mahasiswa dan OKP Cipayung Plus, yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Papua (UNIPA), Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah (IMPT) Kabupaten Manokwari, serta sejumlah elemen pemuda lainnya.
Mereka juga membuka posko bantuan di Asrama Mahasiswa Jayawijaya, Jalan Tugu Jepang, Amban, yang telah aktif sejak 27 April dan akan berlangsung hingga 15 Mei 2025.
Menurut Kamilus Matuan, perwakilan Tim Solidaritas Aksi, kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan kepedulian kemanusiaan mahasiswa dalam merespons bencana banjir yang melanda Jayawijaya.
“Banjir ini tidak hanya merusak harta benda dan tempat tinggal, tetapi juga mengancam kesehatan dan ketahanan pangan masyarakat. Kami sebagai mahasiswa tidak bisa tinggal diam. Ini adalah suara hati kami dan bentuk tanggung jawab kemanusiaan bersama,” tegas Kamilus.
Penggalangan dana dilakukan dengan turun langsung ke jalan dari pukul 13.00 hingga 17.00 WIT. Selain itu, posko bantuan juga menerima donasi dalam bentuk barang dan uang tunai. Tim solidaritas menyebarkan surat pemberitahuan serta permohonan bantuan ke gereja, asrama, dan organisasi kedaerahan di Manokwari.
Solidaritas mahasiswa dan OKP Cipayung Plus Manokwari mengajak seluruh elemen masyarakat, lembaga, dan individu untuk ikut berpartisipasi.
” Sekecil apa pun bantuan yang diberikan, akan sangat berarti bagi saudara-saudari kita di Jayawijaya yang sedang mengalami musibah.” sebut mereka.
Sebagai informasi tambahan, berdasarkan data dari Posko Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Jayawijaya tahun 2025, tercatat sebanyak 34 distrik dan 203 kampung terdampak bencana banjir dan longsor. Bencana ini mengakibatkan 16.785 kepala keluarga (KK) terdampak dan 832 jiwa harus mengungsi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa banjir dan longsor tersebut mulai terjadi sejak Jumat, 25 April 2025, dan hingga kini masih berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat di wilayah tersebut.
[JS]