Bintuni, Mediaprorakyat.com – Forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Teluk Bintuni 2025–2029 yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Teluk Bintuni pada Jumat (11/4/2025), diwarnai kekecewaan Bupati Yohanis Manibuy.
Hal ini disebabkan minimnya kehadiran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang seharusnya berperan aktif dalam perumusan dokumen strategis tersebut.
Acara yang berlangsung di Gedung Sasana Karya, Kantor Bupati, Bumi Saniari, SP 3, Manimeri, ini merupakan implementasi dari Permendagri No. 86 Tahun 2017 tentang perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah.
Forum ini sejatinya menjadi ruang partisipatif bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menyusun arah pembangunan lima tahun ke depan.
Namun, rendahnya tingkat kehadiran OPD membuat Bupati Yohanis Manibuy meluapkan kekecewaannya.
“Saya lihat baru beberapa kepala OPD saja yang hadir. Padahal kita terdiri dari banyak OPD, yang hadir sedikit saja. Jadi kalau tidak mau hadir, tidak usah ikut sekalian agenda kegiatan ini,” tegasnya sebelum membuka acara secara resmi.
Minimnya keterlibatan OPD dalam forum ini dinilai dapat menghambat efektivitas penyusunan RPJMD. Plt. Kepala Bappelitbangda Teluk Bintuni, Rifaldi Kwando, S.STP, MAP, sebelumnya telah menekankan pentingnya masukan dari berbagai pihak agar dokumen ini benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat.
“Forum Konsultasi Publik ini menjadi wadah penting untuk menghimpun masukan dari seluruh stakeholder serta masyarakat terhadap prioritas pembangunan.
Dengan adanya partisipasi dari semua pihak, maka diharapkan lahir dokumen perencanaan yang berkualitas dan aplikatif,” jelas Rifaldi Kwando.
Ketidakhadiran sejumlah pimpinan OPD menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen mereka terhadap agenda pembangunan daerah. Jika perencanaan strategis seperti RPJMD saja kurang mendapat perhatian, bagaimana dengan pelaksanaannya nanti?
Masyarakat tentu berharap adanya perubahan signifikan dalam pembangunan Teluk Bintuni ke depan, namun hal tersebut sangat bergantung pada keseriusan semua pihak dalam proses perencanaan. [HS]