Home / Berita / Nasional / Papua Barat / Peristiwa / Teluk Bintuni

Kamis, 3 April 2025 - 14:16 WIT

Dipecat Tanpa Klarifikasi! Petugas P2TL di Bintuni Bongkar Dugaan Ketidakadilan

Foto yang beredar di media diduga menjadi pemicu pemecatan Febry tanpa adanya klarifikasi. Ia mempertanyakan keadilan dalam proses tersebut, sementara rekan-rekannya tetap bekerja dan menerima gaji. (Sumber foto: Google)

Foto yang beredar di media diduga menjadi pemicu pemecatan Febry tanpa adanya klarifikasi. Ia mempertanyakan keadilan dalam proses tersebut, sementara rekan-rekannya tetap bekerja dan menerima gaji. (Sumber foto: Google)

Bintuni, Mediaprorakyat.com – Febry, seorang petugas vendor dalam program Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) yang bekerja sama dengan PLN, mengungkapkan kekecewaannya setelah kehilangan pekerjaan akibat pemberitaan terkait dugaan pungutan denda. Sebagai orang tua tunggal dengan tiga anak, ia merasa dirugikan karena tidak mendapat kesempatan untuk memberikan klarifikasi atas tuduhan yang beredar.

Febry menjelaskan bahwa dalam satu tim P2TL terdapat tiga orang petugas. Namun, hanya dirinya yang diberhentikan oleh PT Bintang Inti Gelora (PT BIG) dan mengalami dampak langsung dari pemberitaan tersebut. Ia mempertanyakan alasan di balik keputusan tersebut dan menilai bahwa proses klarifikasi tidak dilakukan secara adil.

“Dalam satu tim kami ada tiga orang. Saya yang diberhentikan, sementara rekan-rekan saya tidak. Seharusnya, jika diberikan surat peringatan, kami bertiga mendapatkannya. Jika ada keputusan pemberhentian, seharusnya juga berlaku untuk semuanya. Apakah karena foto saya yang diterbitkan? Selain itu, teman-teman saya sudah menerima gaji, sementara saya tidak. Saat klarifikasi, mengapa saya tidak dihadirkan?” keluh Febry dalam pesan WhatsApp kepada Mediaprorakyat.com, Rabu (3/4/2025).

Febry telah berupaya mencari kejelasan dengan menghubungi pihak PLN ULP Bintuni, namun mendapat jawaban bahwa wartawan yang menulis berita tersebut sudah tidak berada di Bintuni. Saat ia mencoba menghubungi wartawan terkait, ia diberitahu bahwa wartawan tersebut telah kembali ke Jawa.

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memeras masyarakat dalam pelaksanaan tugasnya. Menurutnya, setiap tindakan yang diambil di lapangan selalu berdasarkan aturan dan kesepakatan dengan warga.

“Saya tidak pernah menentukan nominal denda. Saya hanya bertanya kepada masyarakat mengenai kemampuan mereka untuk membayar, dan keputusan diambil berdasarkan kesepakatan. Saya bekerja untuk mencari nafkah bagi anak-anak saya, dan saya butuh pekerjaan ini. Jika ada klarifikasi, mengapa saya tidak dihadirkan?” tegasnya.

Baca Juga  Manokwari Mantapkan Langkah Pembangunan Berkelanjutan Lewat Konsultasi Publik KLHS RPJMD

Lebih lanjut, Febry menyoroti adanya oknum-oknum tertentu yang terlibat dalam penyimpangan dalam program P2TL, termasuk pemasangan meteran listrik yang tidak sesuai. Namun, ia merasa bahwa hanya dirinya yang menjadi korban dalam permasalahan ini.

“Kalau memang ingin mengungkap masalah, ungkap semuanya. Jangan hanya kami yang jadi korban. Ada oknum-oknum yang terlibat dalam pemasangan meteran yang tidak sesuai, dan itu dilakukan oleh orang-orang tertentu. Saya hanya ingin keadilan dan pemulihan nama baik saya,” ungkapnya.

Febry berharap pihak terkait, termasuk PLN dan media, dapat memberikan kesempatan baginya untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya agar tidak ada pihak yang dirugikan secara sepihak.

Hingga berita ini diterbitkan, Mediaprorakyat.com belum mengonfirmasi pihak PT BIG dan PT PLN ULP Bintuni untuk mengklarifikasi informasi yang diterima dari Febry. [HS]

Share :

Baca Juga

Berita

Mahasiswa Unimutu Sampaikan Aspirasi ke Wakil Ketua DPRK Teluk Bintuni

Berita

Sambut HUT ke-80, Brimob Batalyon C Pelopor Gelar Anjangsana di Bintuni
Tampak Wakil Bupati Teluk Bintuni menyematkan mahkota dan noken adat kepada Kepala Kejaksaan Negeri Teluk Bintuni yang baru, sebagai simbol kehormatan dan penyambutan di Tanah Sisar Matiti. (Foto: Humas Kejari Teluk Bintuni)

Berita

Wakil Bupati Teluk Bintuni Sambut Kajari Baru dengan Prosesi Adat Tanah Sisar Matiti

Berita

Fasilitator dari Berbagai Provinsi Dukung Program GASING di Teluk Bintuni
Keterangan gambar: Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Teluk Bintuni, Dr. Henry D. Kapuangan, berjabat tangan dengan peserta usai menyematkan tanda peserta pada kegiatan Program Cakap Membaca dan Berhitung (GASING) Fase II di SMP Negeri 2 Bintuni, Senin (3/11/2025).

Berita

Teluk Bintuni Lanjutkan Program GASING untuk Tingkatkan Kompetensi Guru
Keterangan Gambar: Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan (tengah), berpose bersama jajaran pengurus Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan Forum Komunikasi Hak-hak Masyarakat Adat Suku Besar Sebyar usai pertemuan di Masinam Beach, Manokwari, Minggu (2/11/2025). Pertemuan tersebut membahas aspirasi masyarakat adat terkait pemerataan Dana Bagi Hasil (DBH) serta pengelolaan sumber daya migas di wilayah adat Sebyar. (Sumber foto: Narasumber)

Berita

Gubernur Dominggus Mandacan Turun Tangan! Aspirasi Masyarakat Adat Sebyar Siap Ditindaklanjuti
Pembinaan Asrama Mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari Bentuk Karakter dan Disiplin Generasi Penerus 📸 Sesi foto bersama pembina, senior, dan mahasiswa baru Asrama Mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari. (Foto: JS/MPR)

Berita

Asrama Sorong Selatan Gelar Pembinaan: Bekal Disiplin dan Tanggung Jawab bagi Generasi Muda
Pusat Penelitian Bahasa dan Budaya UNIPA Gelar Pelatihan Merajut Noken Papua: Lestarikan Warisan Budaya di Kalangan Mahasiswa Keterangan foto: Suasana kegiatan pelatihan merajut noken di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Papua (UNIPA), Manokwari.

Berita

Pusat Penelitian Bahasa dan Budaya UNIPA Lestarikan Kearifan Lokal Lewat Pelatihan Noken