Manokwari, Mediaprorakyat.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Lamek Dowansiba, Amd.Par., yang merupakan senator dari Papua Barat, menyoroti kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pada 23 Maret 2025.
Menurut Lamek Dowansiba, ada persoalan yang lebih mendesak di Indonesia, khususnya di Papua, yaitu sektor kesehatan dan pendidikan. Ia menilai bahwa yang lebih dibutuhkan masyarakat Papua bukan sekadar program makan bergizi gratis, melainkan layanan kesehatan dan pendidikan gratis yang lebih merata.
“Di Papua, banyak masyarakat masih berada di bawah garis kemiskinan. Ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah pusat agar bisa mengevaluasi kembali program yang telah dijalankan,” ujar Lamek.
Ia juga menyoroti dampak pemangkasan efisiensi anggaran di berbagai lembaga yang dinilai dapat menghambat akselerasi pembangunan, khususnya di Papua. Menurutnya, pembangunan infrastruktur memang penting, tetapi lebih dari itu, pembangunan sumber daya manusia harus menjadi prioritas utama.
Selain itu, Lamek juga menegaskan bahwa pelibatan TNI dalam pelaksanaan program MBG bertentangan dengan prinsip reformasi. Ia menilai bahwa TNI seharusnya tidak terlibat dalam lembaga-lembaga negara di luar tugas pertahanannya.
“Kita harus memastikan bahwa reformasi berjalan dengan baik dan tidak mengulang trauma masyarakat akibat keterlibatan militer dalam urusan sipil pada masa lalu,” tambahnya.
Sebagai mantan Ketua GMNI Cabang Manokwari, Lamek turut mengucapkan selamat ulang tahun ke-71 bagi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Manokwari. Ia berharap GMNI terus berperan aktif dalam mengawal agenda nasional maupun daerah, terutama terkait pendidikan dan kesehatan gratis di Papua.
Lamek Dowansiba saat ini menjabat sebagai anggota Komite 1 DPD RI untuk Tahun Sidang 2024-2025 dan terus berkomitmen memperjuangkan kepentingan rakyat Papua Barat di tingkat nasional. [JS]