Bintuni, Mediaprorakyat.com – Masyarakat Distrik Babo, Kabupaten Teluk Bintuni, menyampaikan harapan kepada SKK Migas Perwakilan Papua Maluku (PAMALU) terkait program sosial Tangguh LNG yang dikelola oleh BP Berau Ltd.
Kepala Kampung terpilih Kampung Nusei, Distrik Babo, Mohamat Malikin Riantobi, menyoroti bahwa program Corporate Social Responsibility (CSR) LNG Tangguh yang telah berlangsung hampir lima tahun dinilai tidak transparan dan tidak tepat sasaran.
“Kami tidak tahu pasti program apa saja yang telah dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat terdampak. Kurangnya keterbukaan dan perhatian dari LNG Tangguh terhadap masyarakat sangat kami sayangkan,” ujar Riantobi, Jumat (14/3/2025) saat di konfirmasi wartawan.
Ia menegaskan bahwa keterbukaan dan keterlibatan masyarakat lokal sangat penting dalam pelaksanaan program tersebut, sesuai dengan yang diamanatkan dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Peraturan Tata Kelola (PTK) 007. Sayangnya, amanat PTK 007 ini dinilai tidak dijalankan dengan baik oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni.
“Hak masyarakat di wilayah operasi bergantung pada pelaksanaan PTK 007. Oleh karena itu, kami berharap SKK Migas PAMALU dapat melakukan pengawasan ketat terhadap program CSR dan PTK 007, agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Riantobi juga meminta Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, untuk turun langsung ke Distrik Babo guna meninjau program CSR yang selama ini dinilai tidak transparan.
“Kalau boleh, dalam 100 hari kerja pertama, Bupati Teluk Bintuni bisa mengecek program CSR Tangguh LNG, karena sudah hampir lima tahun tidak ada keterbukaan dalam pelaksanaannya,” harap Riantobi yang akrab disapa Melki.
Masyarakat Distrik Babo menantikan perhatian serius dari pihak terkait demi kesejahteraan mereka dan keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Teluk Bintuni. [HS]