Mataram, Mediaprorakyat.com – Konflik antara PT. Aman Samudera Sejahtera Abadi (ASSA) dan pekerja bongkar muat kembali mencuat di Pelabuhan Benete, Senin (10/3). PT. ASSA, yang mendapat monopoli jasa bongkar muat dari PT. Aman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), nyaris bentrok dengan pekerja lokal setelah insiden crane terjadi.
Insiden ini bermula ketika crane milik PT. ASSA seberat 180 ton menyenggol KM Sinar Harapan 78, kapal yang diageni oleh perusahaan lokal Anugerah Bintang Bahari (ABB). Akibatnya, puluhan pekerja lokal melakukan protes dan memblokir crane milik PT. ASSA.
Ketua Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Benete, Deross, menyatakan kekecewaannya terhadap prioritas yang selalu diberikan kepada PT. ASSA oleh otoritas Pelabuhan Benete.
“Crane milik PT. ASSA memaksa masuk dekat dek anjungan kapal yang kami bongkar, menyebabkan kerusakan pada dek anjungan. Kami protes karena UPP Benete selalu memprioritaskan perusahaan asal Jakarta ini,” ujar Deross.
Menurutnya, PT. ASSA tidak memiliki izin resmi sebagai perusahaan bongkar muat, keagenan, maupun transportasi. Namun, perusahaan tersebut tetap mendapat kendali penuh atas aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
“Ini ironi. Kami sebagai tenaga kerja lokal meminta AMNT serius membantu perusahaan lokal, bukan menunjuk calo yang justru memicu benturan dengan kami,” tegas Deross.
Protes berlangsung sejak pukul 11.30 WITA, dengan puluhan pekerja berbaris di akses bongkar Dermaga III guna menghentikan aktivitas crane milik PT. ASSA. Hingga pukul 13.00 WITA, pemblokiran masih berlangsung. Para pekerja menuntut pertanggungjawaban PT. ASSA atas kerusakan kapal serta penarikan kapal tongkang barang milik AMNT dari dermaga sebelum ada kesepakatan dengan keagenan kapal.
Sementara itu, Manager PT. ASSA Benete, Teguh Prasetyanto, belum memberikan tanggapan meskipun telah dikonfirmasi melalui WhatsApp. Otoritas Unit Pengelola Pelabuhan (UPP) Benete juga belum bersedia memberikan keterangan terkait insiden ini.
[AS]