Jakarta, Mediaprorakyat.com – Sejarah masuknya Injil ke Tanah Papua kini telah mencapai usia 170 tahun (5 Februari 1855 – 5 Februari 2025). Momen bersejarah ini terjadi di Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Sumber Gambar: Google
Berdasarkan sumber dari Wikipedia, masuknya Injil ke Tanah Papua pada 5 Februari 1855 merupakan salah satu peristiwa penting yang membawa perubahan besar bagi masyarakat Papua. Peristiwa ini diawali dengan kedatangan dua misionaris asal Jerman, Carl Wilhelm Ottouw dan Johann Gottlob Geissler, yang mendarat di Pulau Mansinam. Peristiwa tersebut diperingati setiap tahun sebagai Hari Injil Masuk Papua, yang telah ditetapkan sebagai hari libur resmi di wilayah Papua.

Sumber Gambar: Wikipedia
Hari tersebut bukan hanya menjadi simbol penyebaran agama Kristen, tetapi juga awal dari modernisasi di Tanah Papua, khususnya dalam bidang pendidikan dan pelayanan sosial.
Tonggak Penting dalam Sejarah
Tak lama setelah mendarat, pada tahun 1856, Ottouw dan Geissler mendirikan sekolah dasar pertama di Mansinam, yang menjadi langkah awal pendidikan formal di Papua. Perkembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1908, ketika Pendeta F.J.F. van Hasselt membuka Pos Zending pertama di Maudori, Biak. Pada tahun 1914, penyebaran Injil juga mencapai Tanah Malamoi, memperluas pengaruhnya ke berbagai wilayah di Papua.
Pengaruh Peradaban Modern
Masuknya Injil membawa dampak besar bagi masyarakat Papua, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan nilai-nilai sosial. Upaya misionaris yang penuh dedikasi mengubah wajah Papua, memperkenalkan masyarakat kepada dunia modern, namun tetap menghormati identitas budaya lokal.
Setiap tahun, peringatan Hari Injil Masuk Papua di Pulau Mansinam dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk tokoh agama, pemerintah, dan masyarakat adat. Acara ini diisi dengan ibadah syukur, seminar sejarah, dan berbagai kegiatan budaya untuk mengenang jasa para misionaris yang telah membuka jalan bagi perubahan besar di Tanah Papua.
Refleksi dan Harapan
Hari Injil Masuk Papua menjadi momen refleksi bagi seluruh masyarakat Papua. Selain mengenang perjuangan para misionaris, hari ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan kemajuan. Dengan semangat tersebut, Papua diharapkan dapat terus berkembang menjadi tanah yang diberkati dan makmur.
Pulau Mansinam, sebagai titik awal masuknya Injil, tetap menjadi tempat sakral dan penuh makna. Di pulau ini berdiri monumen Injil dan gereja tua, yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang Papua menuju peradaban modern. [HS]