Bintuni, Mediaprorakyat.com – Sejumlah tenaga honorer di Teluk Bintuni yang telah mengabdi lebih dari satu dekade kini masih menunggu kepastian terkait status kepegawaian mereka. Beberapa di antaranya telah bekerja hingga 18, 15, dan 12 tahun, namun status mereka tak kunjung berubah.
Salah seorang tenaga honorer yang telah bekerja selama 12 tahun di salah satu instansi pemerintahan daerah Teluk Bintuni menyampaikan rasa frustrasinya.
Meskipun telah mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), statusnya tetap sebagai tenaga honorer.
“Meskipun sudah mengikuti tes, sampai sekarang nasib kami belum ada kepastian. Kami tetap tenaga honorer,” ujarnya, berharap segera ada kejelasan dari pihak pemerintah pada Selasa (22/10/2024).
Ia juga mengungkapkan bahwa kebijakan terkait honorer kategori K2 kebijakan sudah lama tidak terdengar, sehingga semakin menambah ketidakpastian mengenai masa depan mereka.
Keluhan serupa datang dari tenaga honorer lainnya, yang enggan disebutkan namanya. Masalah utama yang diungkapkannya adalah soal gaji.
“Kami hanya menerima gaji Rp 2.250.000, dan itu pun dibayarkan setiap tiga bulan. Selain gaji, kami juga menerima uang lauk pauk sebesar Rp 1.250.000,” katanya.
Ia berharap gaji bisa dibayarkan secara bulanan agar beban finansial bisa teratasi lebih baik. “Kalau tiga bulan sekali itu berat, karena gaji yang kita dapatkan sering habis untuk membayar utang,” lanjutnya.
Para tenaga honorer ini berharap besar pada pemerintahan yang akan datang, hasil Pemilukada Teluk Bintuni 2024. Mereka menginginkan perhatian lebih terhadap nasib mereka, baik dalam bentuk status yang jelas maupun peningkatan kesejahteraan setelah bertahun-tahun mengabdi di Pemerintahan Daerah Teluk Bintuni.
“Kami sudah lama mengabdi, kami ingin ada perhatian dari pemerintah terhadap kesejahteraan kami,” tutup salah satu tenaga honorer tersebut, mewakili aspirasi rekan-rekannya. Mereka mengharapkan kebijakan yang berpihak pada mereka dan masa depan yang lebih pasti. [HS]