Home / BERITA

Minggu, 23 Juni 2024 - 06:08 WIT

Negara Merugi, Pengiriman Pasir Timah Ilegal Mengkhawatirkan di Pulau Belitung

Belitung, Mediaprorakyat.com  – Serangkaian pengiriman pasir timah yang diduga ilegal dari Pulau Belitung menuju Pulau Bangka semakin menimbulkan kekhawatiran setelah beberapa insiden mencurigakan terungkap.

Pada hari Selasa tanggal 11 Juni 2024, terungkap bahwa pengiriman yang diklaim mengangkut daging babi sebenarnya berisi pasir timah. Insiden serupa terulang kembali pada hari Jumat tanggal 21 Juni 2024, di mana muatan yang berkedok ikan juga diduga mencampur pasir timah.

Informasi dari narasumber yang enggan disebutkan namanya kepada Mediaprorakyat.com mengungkapkan bahwa pengiriman ini menggunakan rute dari pelabuhan Tanjung Ru di Pegantungan, Kecamatan Badau, menuju pelabuhan Sadai di Toboali, Bangka Selatan, diterima media ini, Minggu (23/6).

Sambungnya Kapal yang membawa muatan tersebut tiba di pelabuhan Cadai pada tanggal 20 Juni 2024 dan diperkirakan muatannya dipindahkan pada tanggal 21 Juni 2024.

Modus operandi ini mencolok karena pengiriman barang ilegal disamarkan dengan menggunakan muatan ikan, yang diduga dikawal oleh oknum aparat.

Terdapat dugaan kuat bahwa oknum aparat yang seharusnya menjaga keamanan malah terlibat dalam pengawalan pengiriman ilegal ini.

Menurut narasumber meskipun beberapa kasus pengiriman pasir timah ilegal sebelumnya telah terendus, kegiatan ini belum juga terhenti.

” Penggunaan mobil truk berwarna kuning dengan surat jalan palsu menjadi salah satu strategi untuk mengelabui petugas di pelabuhan, ” sebutnya.

” Menurut pernyataan dari salah seorang supir yang dikutip, muatan tersebut ditujukan ke smelter PT. MSG dengan seorang narasumber berinisial T sebagai penanggung jawab, ” Ungkapnya.

Menurutnya , Keterlibatan oknum aparat dalam praktik ilegal ini menunjukkan adanya kelemahan dalam pengawasan di pelabuhan-pelabuhan terkait. Pihak berwenang perlu meningkatkan koordinasi dan pengawasan secara menyeluruh untuk mencegah kerugian yang lebih lanjut bagi negara akibat praktik ilegal seperti ini.

Baca Juga  170 Tahun Injil Masuk Papua: Pulau Mansinam, Simbol Peradaban dan Destinasi Religi Bersejarah

Hingga berita ini diturunkan, Mediaprorakyat.com belum berhasil mengonfirmasi pihak-pihak terkait yang disebutkan dalam laporan ini. Investigasi lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penyelundupan pasir timah ini.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai perkembangan berita ini, pembaca dapat mengakses situs Mediaprorakyat.com atau mengikuti update berita selanjutnya. [TIM]

Share :

Baca Juga

Keterangan Gambar: Warga Kampung Gondura, Distrik Gelok Beam, menerima Bantuan Sosial dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari petugas. Tepat Sasaran! Sebanyak 61 keluarga petani menerima bantuan senilai Rp400 ribu. Warga mengapresiasi langkah cepat Pemkab Lanny Jaya. (Foto: Cr/MPR)

BERITA

Tepat Sasaran! 61 Keluarga Petani di Gondura Terima Bansos Rp400 Ribu, Warga Puji Langkah Cepat Pemkab Lanny Jaya
Wefo FC Raih Juara 1 Bupati Cup, Ketua Umum: Ini Kemenangan untuk Masyarakat Teluk Bintuni – Warga Gelar Doa Syukur Bersama (Foto: Masroh/Tim

BERITA

Wefo FC Sabet Juara Bupati Cup I: Kebangkitan Sepak Bola Teluk Bintuni!
Keterangan Gambar: Wakil Ketua II DPRK Teluk Bintuni, Yasman Yasir, terlihat mendampingi Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy (memakai peci hitam), dalam sebuah acara. (Foto: Istimewa)

BERITA

Ketua DPW PPP Papua Barat Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-43 kepada Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy

BERITA

Ricuh Plt. Kepala Distrik, LMA dan DPRK Jayawijaya Turun Tangan Damaikan Warga

BERITA

Bupati Jayawijaya Salurkan Bansos Rp20,2 M untuk 40 Distrik dan 328 Kampung
Keterangan gambar: Asisten PLN Manokwari, Jumadi Hutapea. Foto: JS/MPR.

BERITA

PLN Manokwari Tanam 1.000 Mangrove di Saubeba

BERITA

HMKJ Kota Studi Wamena Gelar Pembubaran Panitia MUA ke-3 dan Apresiasi Kepengurusan Baru
Kajati Papua Barat: Kasus Proyek Jalan di Pegaf Lebih Parah dari Mogoy–Merdey, Rp9,4 Miliar Hanya Hasilkan 74 Meter Jalan

BERITA

Kajati Papua Barat Murka: Proyek Jalan 800 Meter Jadi 74 Meter, Duit Rakyat Diduga Dijarah