Jakarta, Mediaprorakyat.com – Sebagai operator Tangguh LNG, bp Indonesia mengambil langkah tegas untuk mempercepat penyelesaian program North Shore Housing (NSH), yang bertujuan membangun 456 rumah di Distrik Weriagar, Tomu, dan Taroi, ynag berada di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Program ini telah mengalami berbagai kendala dan keterlambatan selama delapan tahun terakhir.
NSH adalah bagian dari komitmen AMDAL Tangguh untuk mendukung pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dalam membangun rumah bagi keluarga-keluarga Papua di tiga distrik tersebut.
Berdasarkan perjanjian kerja sama (PKS) yang ditandatangani pada 21 Desember 2016, Tangguh bertugas menyediakan pendanaan, sementara pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni memilih kontraktor untuk pelaksanaan pembangunan.
Namun, perkembangan program NSH jauh dari harapan. Hingga saat ini, hanya 97 rumah yang telah selesai dan diserahterimakan kepada masyarakat. Sementara itu, 33 unit lainnya juga telah selesai tetapi belum diserahterimakan karena menunggu proses verifikasi. Masih ada 326 rumah yang belum dibangun.
Menghadapi kondisi ini, bp Indonesia memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dan mengambil kendali penuh untuk melanjutkan proyek secara independen.
VP Communications and External Affairs bp Indonesia, Desy Unidjaja menyatakan, “Kami bertekad untuk memenuhi janji kami kepada masyarakat dan menyelesaikan komitmen program NSH dengan dukungan dari SKK Migas.
Dengan mengambil kendali penuh atas program ini, kami bertujuan untuk mempercepat proses pengembangan dan memberikan solusi perumahan berkualitas kepada penduduk di ketiga distrik.”ujar Desy, Selasa (7/5/2024).
Program NSH merupakan wujud penghargaan Tangguh LNG terhadap masyarakat asli Papua yang terdampak oleh kegiatan operasi Tangguh LNG. Selain itu, program ini juga merupakan kontribusi Tangguh LNG dalam pembangunan Kabupaten Teluk Bintuni.
Sejak tahun 2005, Tangguh LNG telah menginvestasikan lebih dari US$50 juta dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat di Teluk Bintuni, termasuk program kesehatan, pendidikan, peningkatan mata pencaharian, dan kewirausahaan bagi masyarakat asli. Selain itu, Tangguh juga berkomitmen pada program keberlanjutan lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Tangguh LNG adalah produsen gas terbesar di Indonesia, menyumbangkan sekitar 35% dari produksi gas nasional. Tangguh telah beroperasi sejak 2009 dengan fasilitas produksi gas lepas pantai yang memasok tiga unit kilang pencairan, masing-masing berkapasitas 3,8 juta metrik ton per tahun (mtpa). Fasilitas ini dioperasikan oleh BP Berau Ltd atas nama mitra-mitra kontrak bagi hasil produksi lainnya sebagai kontraktor untuk SKK Migas.
Tambahan , Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
bp Indonesia Office: +62 21 7854 8743, wigra.hanafiah@bp.com
[HS]