Bintuni, Mediaprorakyat.com – Penampungan air atau Intake yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat di Jalur 10 Kampung Argosimerai, Distrik Bintuni Timur pada tahun 2021, bertujuan untuk membantu pasokan air dari bendungan induk utama Kali Rajawali Sp3, Distrik Manimeri, kini telah jebol.
Pembangunan Intake ini direncanakan untuk membantu suplai air setelah bendungan induk di Kali Rajawali Sp3 berhenti berfungsi dan mengalami kerusakan.
Seorang petani di dekat bendungan Jalur 10, Ahmad, mengungkapkan bahwa meskipun bendungan dan pergantian pipa dilakukan untuk membantu suplai air, kenyataannya air tidak pernah mengalir ke pemukiman.
“Pada kenyataannya, bendungan dibangun, tetapi pipanya tidak dialirkan ke pemukiman. Apalagi sekarang bendungan sudah jebol,” kata Ahmad, Senin (22/4/2024).
Persoalan air bersih ini, menurut Ahmad, sudah berlangsung lama. Meskipun telah dilakukan pergantian pipa dan pembangunan bendungan, air tidak pernah mengalir ke pemukiman.
“Sudah berapa banyak pipa air yang dipasang ke pemukiman, tetapi airnya tidak pernah mengalir,” keluhnya.
Warga meminta perhatian pihak berwenang untuk menyelidiki dan menyelesaikan masalah ini.
“Kami berharap para penegak hukum memeriksa persoalan air bersih ini dan mengambil tindakan. Ini uang negara yang digunakan,” tandas Ahmad.
Masyarakat berharap adanya solusi untuk mengatasi masalah air bersih yang telah lama mengganggu kehidupan mereka. Mereka juga menginginkan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran negara yang seharusnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. [TIM/HS]