Madina, Mediaprorakyat.com – Bulan puasa Ramadhan telah mendekati pertengahan, namun stabilitas perekonomian di Mandailing Natal (Madina) masih merosot. Pasar-pasar di Madina mengalami penurunan minat dan daya beli masyarakat yang signifikan.
Siti Markonah, seorang pedagang pakaian di Pasar Sinonoan Kecamatan Siabu, mengeluhkan penurunan drastis dalam daya beli masyarakat.
” Biasanya, pada saat bulan puasa seperti ini, para pedagang sudah mulai berbelanja untuk persiapan stok barang, namun kali ini barang-barang mereka hanya menumpuk karena tidak ada pembeli.” Ungkap Siti. Minggu (24/3/2024)
Masna Riyanti Pane, penjual takjil dan bukaan di Pasar Jonjong Sinonoan, juga mengalami situasi yang sama. Pasar yang biasanya ramai saat bulan Ramadhan, kini sangat sepi. Bahkan, hasil penjualannya tidak cukup untuk menutup modal, menyebabkan resah bagi pedagang seperti Masna.
Ihsan Siregar, pemerhati sosial sekaligus Ketua Hipsi Kabupaten Madina, menyoroti pentingnya campur tangan pemerintah daerah dalam mencari solusi agar roda perekonomian dapat kembali berputar dan masyarakat dapat keluar dari situasi sulit saat ini.
Menurut Ihsan, sepinya pembeli ini terkait dengan tidak beroperasinya Mas Mining. Jika Mas Mining dapat kembali beroperasi, banyak masyarakat di Kecamatan Siabu yang dapat bekerja, sehingga roda perputaran uang di Pasar Jonjong Sinonoan pun akan lebih lancar.
Hal ini menjadi tantangan yang harus segera diatasi oleh pemerintah daerah untuk mendukung pemulihan ekonomi di Madina, sebut Ihsan.
Untuk diketahui Mas Mining adalah salah satu perusahaan yang bergerak di pertambangan di wilayah Madina. [ML]