Bintuni, Mediaprorakyat.com – Proyek pembangunan Air Baku di Kota Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, yang dilaksanakan oleh PT Melo Aneka Raya senilai Rp 34.700.000.000, hingga kini belum memenuhi kebutuhan air masyarakat setempat, meskipun telah berjalan sejak tahun 2021.
Hal ini menimbulkan kekecewaan dan pertanyaan besar dari masyarakat terhadap kinerja proyek tersebut.
Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, pernah menyoroti kinerja Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua Barat terkait proyek tersebut yang belum mampu menyuplai wilayah kota Teluk Bintuni, meskipun proyek ini telah digulirkan sejak 12 tahun lalu.
“Saya akan meminta Kepala BWS agar pekerjaan tersebut diselesaikan, Ini sejak 2021 dan hingga kini belum dinikmati masyarakat,” ujar Kasihiw waktu itu kepada awak media.
Sementara, Menurut Roby (Salah satu warga), pipa yang digunakan dalam proyek tersebut telah diganti dari paralon menjadi pipa besi sejak tahun 2001, namun air belum juga mengalir.
“Dulu itu pipanya dari paralon, sekarang diganti dengan pipa besi. Dari jamannya pak Alfons Manibui, sampai pak Piet air belum jalan, sayang sekali anggaran itu terbuang dengan cuma-cuma,” tegasnya.
Masyarakat berharap agar perwakilan rakyat yang telah terpilih di DPRD Kabupaten, DPR Provinsi Papua Barat, bahkan mewakili masyarakat Papua Barat di pusat (DPR RI), dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan akan air bersih dan kebutuhan lainnya. [HS]