Home / Berita

Sabtu, 16 Maret 2024 - 04:32 WIT

Keluhan Biaya Transportasi Menghambat Distribusi Bantuan Beras di Kabupaten Teluk Bintuni

Keterangan gambar: Kepala Kampung Merdey, Adrianus Ogoney atau yang biasa disapa Argo, menyatakan bahwa bantuan beras yang diterima oleh kampung tersebut adalah yang pertama kalinya, namun tanpa biaya transportasi. Ungkapannya ini terjadi pada Sabtu, 16 Maret 2024.

Keterangan gambar: Kepala Kampung Merdey, Adrianus Ogoney atau yang biasa disapa Argo, menyatakan bahwa bantuan beras yang diterima oleh kampung tersebut adalah yang pertama kalinya, namun tanpa biaya transportasi. Ungkapannya ini terjadi pada Sabtu, 16 Maret 2024.

Bintuni, Mediaprorakyat.com – Masyarakat Kabupaten Teluk Bintuni mengungkapkan keluhan terkait biaya transportasi yang menghambat distribusi bantuan beras dari pemerintah dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM). Kepala Kampung Merdey, Adrianus Ogoney atau yang akrab disapa Argo, menyoroti masalah ini dalam wawancara dengan wartawan pada Sabtu (16/3/2024).

Argo mengungkapkan bahwa meskipun bantuan beras pertama kali diterima dengan baik, biaya transportasi dari gudang penampungan di Kampung Lama/RRI ke kampung penerima bantuan menjadi kendala utama.

Ia mempertanyakan siapa yang bertanggungjawab atas biaya transportasi ini, apakah kepala kampung, kepala distrik, atau dinas terkait.

Dalam situasi ini, Argo sebagai kepala kampung merasa bertanggung jawab untuk memastikan bantuan tersebut sampai ke masyarakat.

Terpaksa menggunakan dana pribadi, Argo mengangkut 50 zak beras berukuran 10 Kg untuk warganya agar bantuan tersebut tidak terbengkalai di gudang.

Argo juga menyoroti bahwa di wilayah Moskona, biaya transportasi lebih tinggi, mencapai angka dua juta hingga lima juta bahkan enam juta rupiah.

Ia menyampaikan bahwa masyarakat sering mendengar adanya bantuan, namun seringkali hanya sebatas informasi tanpa bantuan yang benar-benar sampai.

Dalam tanggapannya, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Teluk Bintuni, Markus Sefire, mengonfirmasi bahwa bantuan beras yang diperuntukkan bagi masyarakat di distrik Definitif dan kampung definitif adalah bagian dari program Gerakan Pangan Murah.

Namun, distribusi bantuan oleh PT. YASA, distributor resmi, belum optimal sesuai prosedur, dengan bantuan yang masih tertumpuk di gudang.

Markus Sefire menegaskan bahwa prosedur seharusnya adalah bantuan tersebut didistribusikan langsung ke distrik-distrik yang dituju, bukan ditumpuk di gudang.

Ia menyoroti bahwa PT. YASA sebagai distributor memiliki tanggung jawab untuk memastikan bantuan tersebut sampai ke tujuan sesuai prosedur yang berlaku.

Baca Juga  GARNITA Teluk Bintuni Serahkan Bama Kepada Korban Kebakaran

Harapan dari Kepala Kampung Merdey adalah agar pemerintah daerah dapat mengantar bantuan langsung ke masyarakat atau ke distrik yang dituju, untuk mengurangi beban biaya transportasi yang menjadi kendala utama dalam distribusi bantuan pangan di Kabupaten Teluk Bintuni.[HS]

Share :

Baca Juga

Berita

Mahasiswa Unimutu Sampaikan Aspirasi ke Wakil Ketua DPRK Teluk Bintuni

Berita

Sambut HUT ke-80, Brimob Batalyon C Pelopor Gelar Anjangsana di Bintuni
Tampak Wakil Bupati Teluk Bintuni menyematkan mahkota dan noken adat kepada Kepala Kejaksaan Negeri Teluk Bintuni yang baru, sebagai simbol kehormatan dan penyambutan di Tanah Sisar Matiti. (Foto: Humas Kejari Teluk Bintuni)

Berita

Wakil Bupati Teluk Bintuni Sambut Kajari Baru dengan Prosesi Adat Tanah Sisar Matiti

Berita

Fasilitator dari Berbagai Provinsi Dukung Program GASING di Teluk Bintuni
Keterangan gambar: Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Teluk Bintuni, Dr. Henry D. Kapuangan, berjabat tangan dengan peserta usai menyematkan tanda peserta pada kegiatan Program Cakap Membaca dan Berhitung (GASING) Fase II di SMP Negeri 2 Bintuni, Senin (3/11/2025).

Berita

Teluk Bintuni Lanjutkan Program GASING untuk Tingkatkan Kompetensi Guru
Keterangan Gambar: Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan (tengah), berpose bersama jajaran pengurus Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan Forum Komunikasi Hak-hak Masyarakat Adat Suku Besar Sebyar usai pertemuan di Masinam Beach, Manokwari, Minggu (2/11/2025). Pertemuan tersebut membahas aspirasi masyarakat adat terkait pemerataan Dana Bagi Hasil (DBH) serta pengelolaan sumber daya migas di wilayah adat Sebyar. (Sumber foto: Narasumber)

Berita

Gubernur Dominggus Mandacan Turun Tangan! Aspirasi Masyarakat Adat Sebyar Siap Ditindaklanjuti
Pembinaan Asrama Mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari Bentuk Karakter dan Disiplin Generasi Penerus 📸 Sesi foto bersama pembina, senior, dan mahasiswa baru Asrama Mahasiswa Sorong Selatan di Manokwari. (Foto: JS/MPR)

Berita

Asrama Sorong Selatan Gelar Pembinaan: Bekal Disiplin dan Tanggung Jawab bagi Generasi Muda
Pusat Penelitian Bahasa dan Budaya UNIPA Gelar Pelatihan Merajut Noken Papua: Lestarikan Warisan Budaya di Kalangan Mahasiswa Keterangan foto: Suasana kegiatan pelatihan merajut noken di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Papua (UNIPA), Manokwari.

Berita

Pusat Penelitian Bahasa dan Budaya UNIPA Lestarikan Kearifan Lokal Lewat Pelatihan Noken