Bintuni, Mediaprorakyat.com – Ratusan guru dari berbagai tingkatan pendidikan di Bintuni menggelar aksi unjuk rasa pada hari ini, menuntut penyelesaian terhadap masalah jatah beras yang belum mereka terima selama satu tahun terakhir, mulai Januari hingga Desember 2023, pada Jum’at (23/02/2024) di Halaman Kantor Pos Cabang Bintuni.
Sebelum berkumpul menyuarakan protes di Kantor Pos Cabang Bintuni, para guru memadati halaman kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Teluk Bintuni sejak pagi hari sekitar pukul 09.30 WIT untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap keterlambatan distribusi beras yang seharusnya menjadi hak mereka.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Teluk Bintuni, Yohanis Asmorom, menjelaskan kepada para guru bahwa masalah terkait belum diterimanya jatah beras mereka berasal dari Kantor Pos.
Hal ini memicu para guru untuk bersama-sama menuju kantor pos cabang Bintuni guna mempertanyakan keberadaan jatah beras mereka.
Di kantor pos, para guru dipimpin oleh Ketua PGRI Teluk Bintuni, Simon Kambia, melakukan aksi protes dan meminta penjelasan dari pihak terkait.
Meskipun Kepala Kantor Pos Cabang Bintuni, Tarto, serta beberapa supervisor hadir memberikan penjelasan, Jaffy Nahumury dan Iqram dari Kantor Pos Manokwari.
Selain itu, Kepala Kantor Pos Manokwari, Raimi Tambunan, turut memberikan penjelasan melalui telepon terkait masalah ini.
Raimi Tambunan menjelaskan bahwa Kantor Pos Manokwari telah mengirimkan jatah beras guru-guru Teluk Bintuni dari semua tingkatan pendidikan, mulai dari TK hingga SMA, melalui perusahaan transportir (nama perusahaan tidak disebutkan), namun jatah beras yang dijanjikan belum juga sampai kepada para guru.
Menyikapi situasi tersebut, para guru memberi waktu kepada pihak Kantor Pos Cabang Bintuni hingga hari Senin (26/2/2024) untuk menjamin distribusi beras jatah mereka.
“Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi, para guru bersedia melakukan mogok mengajar sebagai bentuk protes,” sebut Simon Kambia.
Selama aksi unjuk rasa, para guru menegaskan bahwa mereka tidak melakukan tindakan anarkis atau merusak properti.
Pantauan media ini, mereka hanya menggunakan papan dan balok untuk memalang pintu kantor pos sebagai simbol protes mereka.
Aksi unjuk rasa para guru di Bintuni berlangsung dengan aman dan tertib, dengan pengawalan dari anggota kepolisian Polres Teluk Bintuni dari awal hingga akhir aksi.
Informasi yang diterima juga menunjukkan bahwa bukan hanya guru, tetapi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Teluk Bintuni juga mengalami masalah yang serupa, yaitu belum menerima jatah beras selama setahun terakhir.
“Para guru dan ASN di Bintuni menerima jatah beras sebesar 40 Kg setiap bulannya,” sebut salah satu guru yang turut dalam aksi unjuk rasa.
Diharapkan pihak terkait dapat segera menyelesaikan masalah distribusi beras ini demi kesejahteraan para pendidik dan pegawai negeri di daerah, tambahnya. [HS]