JAKARTA, Mediaprorakyat.com – Meskipun perlambatan ekonomi global, sektor properti, real estat, dan konstruksi di Indonesia tetap menjadi kekuatan yang tangguh dan berdaya saing. Dalam rentang waktu 2018-2022, sektor ini telah memberikan kontribusi tahunan sebesar Rp2.300-2.800 triliun, setara dengan 16 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi Indonesia. “Ini sangat besar,” tulis Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, dalam postingan di laman Facebooknya pada Rabu (9/8).
Selain berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi, sektor properti, real estat, dan konstruksi juga menjadi penopang bagi sektor tenaga kerja dengan melibatkan 13-19 juta orang dalam perputaran ekonominya.
Keberadaan sektor properti, real estat, dan konstruksi turut memberikan dampak positif pada 185 subsektor industri lainnya. Mulai dari industri bahan bangunan seperti semen, besi, dan batu bata, hingga sektor furnitur, elektronik, dan peralatan rumah tangga, semuanya dapat merasakan efek berganda dari sektor ini.
Peluang di sektor properti di Indonesia masih terbuka lebar, terutama karena pertumbuhan jumlah keluarga baru mencapai 700-800 ribu per tahun, sementara backlog kepemilikan rumah di Indonesia mencapai 12,1 juta unit.
Ditambah lagi, kinerja ekonomi nasional tetap positif dengan pertumbuhan yang stabil di atas 5 persen. Kondisi ini semakin memperkuat potensi sektor properti, real estat, dan konstruksi untuk terus memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. [hs]