BINTUNI, Mediaprorakyat.com – Temu Raya IV PAM- GKI Setanah Papua dengan tema “Kasih Kristus Menggerakkan Kemandirian Gereja Mewujudkan Keadilan, Perdamaian dan Kesejahteraan”, Bertempat di Gereja Kristen Sion, kilo 5. Selasa (18/7/2023)
Bupati Teluk Bintuni dalam sambutannya mengatakan ” jemaat – jemaat di lingkungan gereja injili di tanah Papua yang datang dapat belajar dan bersekutu sambil menikmati suasana kota Bintuni, saat ini Bintuni sedang di usia remaja yakni dua puluh ( 20 ) tahun, sedang berbenah diri dengan menyiapkan sarana prasarana yang memadai, berupaya untuk membangun masyarakat di pelosok pelosok yang masih harus kita tempuh dengan tantangan terbesar menjadi kabupaten yang terluas di Papua Barat ini menjadi berkah tersendiri atas kunjungan dan berterima kasih karena Kabupaten Teluk Bintuni ditunjuk sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan kegiatan, hal ini Tentunya ini akan meninggalkan manfaat yang besar yang mana atas segala doa, Bapak Ibu teman-teman sobat sobat sekalian, adanya rahmat dan berkat dari Tuhan Yang Maha kuasa senantiasa turun, termasuk bagi pemerintah dan masyarakat Teluk Bintuni “
Dikutip dari kalimat pepatah Bung Karno, Bupati teluk bintuni mengatakan ” berikan aku seribu orang tua niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya dan berikan aku sepuluh orang pemuda maka akan ku guncangkan dunia “
Lanjutnya, sebagai pilar gereja yang telah berjalan sejak lama, di mana ini semua ini telah melahirkan banyak tanda-tanda kebesaran nyata di berbagai daerah di berbagai lingkungan, memberi bantuan di tengah-tengah masyarakat yang semakin hari semakin beragam dan pemuda selalu menjadi motor penggerak dan menjadi penggerak sejarah mengandung imitasi sebagai lokomotif perubahan peradaban bagi bangsa.
Di era generasi muda ini, yang akan melanjutkan apa yang kita cita – citakan bahkan juga para pemimpin gereja meletakkan dasar-dasar itu karena itu menjadi harapan gereja yang ke depan mengisi dirinya mengembangkan dirinya menjadi pribadi pribadi yang tangguh, marilah kita bekerja keras untuk teman-teman muda ini sehingga dapat mengisi pembangunan ini dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh teman-teman, pemerintah tetap memberikan dukungan khusus untuk senantiasa bekerja berdasarkan filosofi 3 tungku, pemerintah agama dan adat menjadi sendi penting yang senantiasa kita bekerja sama untuk membangun negeri tanah sisar matiti ini, ujar Bupati.
Pemerintah senantiasa bekerjasama dengan gereja berupaya agar bagaimana mewujudkan masyarakat yang sejahtera di dunia dan juga selamat di akhirat Intinya kalau hanya sejahtera di dunia itu belum lengkap, melainkan sampai tamat Itulah yang namanya pembangunan manusia Indonesia di dalam negara-negara yang penuh dengan keberagaman dan toleransi menjadi satu ukuran, harapnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Drs Dominggus Mandacan M.Si ( Kepala Suku Besar Arfak ), Pdt. Andrikus Mofu, M.Th WM ( Ketua Sinode ), Dr. Petrus Kasihiw M.T ( Bupati Teluk Bintuni ), Matret Kokop SH ( Wakil Bupati Bintuni ), Pdt. Heskia Tarollo S.Th.MM, Pdt. Ferdinan Tulus, S.Th ( Ketua Klasi Teluk Bintuni ), Letda Inf Yusup Mantong ( Danramil Kota ), Pdt. Stefen Awy S.Th, Stepanus Balubun ( Anggota DPRD teluk bintuni ), Pdt. Solissa S.Th ( Gembala Sidang Laharoy ), Dominggus Mobilala M.Ks ( Kepala Dinas Kesehatan ), Hery A E Salamahu ( Ketua KPU Teluk Bintuni ), Drs. Daniel Sebaru, M.Si, Simon Dowansiba SE ( Ketua DPRD teluk bintuni ), Drs.Frans N Awak ( Plt, Sekda Teluk Bintuni ), DR. Filep Wamafma M.Si, Drs. Haris Tahir ( Kadin DPMK teluk bintuni, Letda Yusup Mantong ( Danramil Kota bintuni ), Agustinus M Rumbino ( Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Papua Barat ) dan para tamu undangan lainnya.