Tim Balai Latihan Kerja ( BLK) dan SUPM Negeri Sorong meninjau program Tenaga kerja mandiri ( TKM) kemarin, Kamis (13/4/2023) di Kampung Masina, Bintuni.
BINTUNI, Mediaprorakyat.com – Tim Balai Latihan Kerja ( BLK) dan SUPM Negeri Sorong meninjau program Tenaga kerja mandiri ( TKM) yang tahun ini masuk ke tenaga kerja mandiri lanjutan ( TKML) , program ini dari pusat menyasar ke masyarakat Asli Papua dan lokal yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni.
Sebagai penggagas program Ketua DPC PKB Teluk Bintuni, Herman Ruban menjelaskan Kehadiran tim BLK Sorong ke Kampung Masina untuk melihat langsung program yang telah berjalan, untuk melihat apa yang selanjutnya akan dibenahi.
” Maka tim dari BLK dan SUPM Sorong datang kemarin, disitu ada tim ahli bagian perikanan untuk meninjau lokasi TKM tersebut apa yang harus di perbaiki kekurangannya dimana , sebelum program dari kementerian tenaga kerja masuk, ” jelas Herman Ruban kepada wartawan , Jumat (14/4/2023)
Untuk kampung Masina , program yang sudah berjalan ada pembudidayaan ikan tawar Nila, kolamnya sudah ada di sana, dan lahan yang disediakan oleh pemerintah kampung sangat luas, namun yang terisi saat ini baru tiga kolam.
” Program pembudidayaan ikan tawar di kampung Masina sejak tahun 2022 , ” ujar Herman Ruban, pria yang biasa disapa Heri itu.
Herman Ruban menjelaskan awal mulanya program ini tercetus berawal dari surat yang dia layangkan ke bersama mantan sekretaris DPC PKB Teluk Bintuni saat penyerahan SK di Sorong .
Ia mengatakan awalnya menyurati staf kementerian tenaga kerja Republik Indonesia, target awal pembudidayaan mangrove. Dimana pengajuan kemenaker untuk menangani masalah pupuk tapi di jawab bahwa itu bukan ranahnya kemenaker, akhirnya ditawarkan program Tenaga Kerja Mandiri, mulai tahun 2022 program berbasis kawasan dan sasarannya orang asli papua dan lokal.
Tujuan program ini menciptakan kreatifitas, kearifan lokal yang akan di angkat, di Merdey rencana keripik singkong dan pengelolan buah merah . Di Manimeri peternakan sapi, bebek petelur, ayam kampung, budidaya ikan mujair, dan ikan nila.
Hasil dari kunjungan tim BLK akan dilakukan pelatihan pada bulan Mei kedepan, bagaimana cara membudidayakan ikan yang baik dan benar.
” Hasil dari program ini, baik itu peternakan, perikanan , olahan makanan. Sasaran kita untuk di perjualbelikan di wilayah Bintuni, untuk kebutuhan warung makan. Karena selama ini para pengusaha warung makan mendatangkan bahan dari luar Bintuni. ” ujarnya.
Jadi program ini menyasar ke masyarakat lokal yang ada di pegunungan dan yang ada di pesisir. Mewakili masyarakat pegunungan di wakili oleh masyarakat distrik Merdey, mewakili masyarakat pesisir di kampung MasinaMasina sedangkan untuk masyarakat tengah di wakili oleh masyarakat yang ada di distrik Manimeri.
” Untuk pegunungan mengalami kegagalan karena mengalami keterlambatan pencarian, sehingga uangnya di kembalikan ke kas negara. Rencana tahun 2023 ini program itu rencana dilanjutkan di Merdey kembali. ” sebut Herman Ruban. (Haiser)