
MANOKWARI, Mediaprorakyat.com – Memasuki bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah,banyak pedagang tahunan muncul menjajakan berbagai jenis jajanan ataupun takjil untuk berbuka puasa. Adapun jajanan yang dijual oleh pedagang ini adalah berbagai jenis kue tradisional, berbagai minuman segar(Es) serta juga lauk pauk.
BPOM berfungsi untuk melakukan pengawasan terhadap makanan yang dijual oleh pedagang dadakan selama bulan suci Ramadhan,
BPOM Papua Barat turun melakukan pengawasan dan pengujian sampel bahan makanan yang ada dijual sepanjang jalan guna memberikan rasa aman kepada masyarakat Manokwari ketika menikmati makanan dan minuman berbuka puasa yang dibeli.
Kepala BPOM perwakilan Papua Barat, Mustofa Anwari mengatakan, sama seperti pada tahun sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM) melakukan fungsi dan tugasnya, yaitu melakukan pengawasan.
Mustofa menjelaskan, pengawasan yang dilakukan itu ada 2 ( dua) hal pada bulan Suci Ramadhan ini.
Pertama adalah kegiatan pengawasan kita ke sarana distribusi pangan ya untuk mengecek terkait dengan kadaluarsanya izin edarnya dan juga terkait dengan layaknya untuk di konsumsi oleh masyarakat.
Kedua adalah pengawasan takjil yang dilakukan pada sore hari ini, yang sekarang kita lakukan.
” Ini yang pertama pada pada tahun ini pada bulan Ramadhan di Kabupaten Manokwari. Jadi kita melakukan yang pertama adalah sampling. Ya kita sudah melakukan sampling terkait dengan jajanan , takjil yang dijual di sepanjang jalanan, sekitar Wosi”, ujar Mustofa kepada para wartawan,Jumat(24/3/2023).
Mustofa menambahkan, untuk melakukan pengawasan ini, BPOM tidak sendiri tapi juga melibatkan lintas sektor terkait, baik itu dari IAI, dari Dinas Kesehatan Provinsi, teman teman Pramuka juga kita libatkan dan juga dari mahasiswa kita libatkan.
Selain itu, lanjut Mustofa, pada saat ini kami juga melakukan sampling terhadap kepada 16 pedagang dan yang kita sampling itu ada sebanyak 109 sampel makanan.
Ia menjelaskan dari sampel itu ada ada kudapan , minuman, ada lauk, pentolan, gorengan, manisan buah buahan serta asinan.
” Ya dan kita lakukan, setelah kita sampling kita lakukan pengujian terkait dengan bahan berbahayanya, yaitu apakah mengandung formalin, boraks maupun metanil yellow dan dari hasil pengujian dengan test kit yang sudah kita lakukan dari seratus sampel yang kita lakukan uji semuanya negatif. Artinya aman untuk dikonsumsi masyarakat”, tandasnya.(Ars)