Perwakilan SKK Migas Pamalu, bp Indonesia dan Anggota PWI Teluk Bintuni foto bersama seusai kegiatan gathering media. Rabu (22/2) MPR/Haiser.
MANOKWARI , Mediaprorakyat.com – SKK Migas Papua Maluku ( SKK Migas Pamalu) dan KKKS BP Tangguh Indonesia melaksanakan kegiatan media gathering bersama puluhan wartawan di wilayah provinsi Papua Barat dan provinsi Papua Barat Daya.
Perwakilan wartawan dari provinsi Papua Barat di ikuti oleh wartawan dari Teluk Bintuni, Fakfak dan Manokwari sedangkan dari provinsi Papua Barat Daya di ikuti wartawan dari Sorong Raya.
Kegiatan gathering media yang berlangsung pada hari Rabu (22/2/2023) di Aston Niu Manokwari.
Kegiatan gathering media tersebut bertujuan menjalin hubungan baik secara berkesinambungan bersama para pewarta.
Pada kesempatan itu Desy Unidjaja selaku Head of Communications and External Affairs bp Indonesia mengatakan bahwa Tangguh LNG melalui kontraktor dan subkontraktornya telah memperkerjakan lebih dari 5.400 pekerja yang berasal dari tanah Papua sejak kontruksi dimulai 2016.
“Saat ini, proyek Tangguh telah mendekati penyelesaian yang tentu saja mengurangi secara drastis kebutuhan akan jumlah pekerja. Dengan konstruksi yang mendekati penyelesaian tersebut, pekerja konstruksi telah mulai di demobilisasi. Ini merupakan sebuah kewajaran dalam siklus proyek hulu migas.”
“Kami terus melanjutkan pekerjaan dengan aman, sesuai kualitas yang dipersyaratkan, dan dalam waktu sesegera mungkin.” Terang Desy Unidjaja dihadapan peserta gathering media.
Berikut mewakili pemprov Papua Barat Ermawati Siregar selaku Kepala bidang hubungan industrial dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi Papua Barat memberikan apresiasi kepada bp Indonesia karena selalu berkoordinasi dengan pihak Pemprov Papua Barat dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja.
“Kami mengapresiasi bp Indonesia yang terus berkordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas tenaga kerja provinsi Papua barat untuk memastikan hak-hak para pekerja proyek Tangguh Train 3 yang akan didemobilisasi terpenuhi dengan baik. Selain itu, bp Indonesia juga terus mengupayakan untuk mempersiapkan tenaga kerja tersebut dapat meningkatkan keahliannya agar setelah selesai dari proyek Tangguh 3 dapat bekerja di sektor dan proyek lain di luar proyek Tangguh.”
“Papua Barat ditopang oleh banyak industri, dengan peningkatan kapasitas tersebut, mereka bisa bekerja di berbagai sektor seperti bengkel, industri kayu dan lain-lain setelah selesai bekerja di proyek Tangguh. Kami terus melanjutkan pekerjaan dengan aman, sesuai kualitas yang dipersyaratkan, dan dalam waktu sesegera mungkin.”
“Menjadi tugas dari pemerintah daerah agar tenaga kerja lokal memiliki kapasitas dan keterampilan yang mampu bersaing dan bisa memenuhi kebutuhan industri dan kebutuhan investor agar bisa terserap, jika tidak memenuhi, investor dapat mengambil tenaga kerja dari luar provinsi.” Ujar Ermawati Siregar.
Kepala Departemen SKK Migas perwakilan Papua dan Maluku Galih Agusetiawan memaparkan Multiplier effect ini bertujuan agar terbangun kapasitas nasional yang memiliki daya saing untuk mengejar target produksi 1 juta barel minyak per hari dan gas sebanyak 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030.
“Keberadaan bp Indonesia memiliki nilai strategis bagi perekonomian daerah, dengan demikian perlu dukungan dari semua pihak agar operasional bp Indonesia dapat berjalan dengan baik, untuk itu perlu dukungan dari Pemda agar ada peningkatan kapasitas dari industri pendukung.” Jelas Galih.
Sedangkan Budy Hermawan sebagai Tangguh Sustainable Project Manager bp Indonesia menjelaskan bahwa kerjasama dan kolaborasi terus kami lakukan bersama dengan SKK Migas dan Pemda Provinsi Papua Barat guna memastikan semua pihak mendapatkan informasi terkini dari perkembangan proyek Tangguh Train 3. Salah satunya adalah melalui lokakarya ketanagakerjaan yang kami lakukan rutin setiap tiga bulan. Pungkasnya.
Usai rangkaian sesi diatas, seluruh peserta media gathering di ajak mengunjungi usaha binaan Bp Indonesia yakni Subitu (Suku Bintuni Bersatu) yang bergerak dalam bidang usaha hasil karya putra-putri Papua. (HS)