Keterangan Gambar : Tampak Bupati Teluk Bintuni didampingi Ibu Bupati bersama jemaat dan tamu undangan didalam Gedung Gereja Stasi Santo Lukas SP 3, Manimeri.
BINTUNI, Mediaprorakyat.com – Bupati Teluk Bintuni Ir.Petrus Kasihiw, MT bersama keluarga mengikuti Perayaan Ekaristi (Misa) pemberkatan Gereja Stasi Santo Lukas SP 3 Paroki Santo Paskalis Manimeri oleh Uskup Keuskupan Manokwari – Sorong MGR. Hilarion Datu lega , setelah melakukan pengguntingan pita bersama Uskup. Minggu (18/12/2022)
Selanjutnya dilakukan penyerahan kunci Gereja Stasi Santo SP 3 oleh Ketua Pembangunan, Pak Hematang kepada Ketua Panitia peresmian , Rolan Kasihiw ( Putra Bupati Teluk Bintuni ) , dan kemudian Rolan Kasihiw menyerahkan Kunci Gereja kepada Uskup.
Sebelum pelaksanaan ibadah pemberkatan Uskup Keuskupan Manokwari – Sorong menyerahkan kunci Gereja kepada Ny. Prisca Prisillia Kasihiw ( Istri Bupati Teluk Bintuni ) untuk membuka pintu Gereja dan mempersilakan jemaat beribadah di dalam Gedung Gereja.
Dalam laporan Ketua Panitia, Hematan mengatakan Pembangunan Gereja tersebut menghabiskan dana sebesar 7 milyar 500 Juta Rupiah, Dengan dana yang bersumber dari swadaya Jemaat, Bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemerintah kabupaten Teluk Bintuni, dan para donatur lainya.
Uskup Keuskupan Manokwari- Sorong MGR. Hilarion Datu Lega mengatakan, bahwa bangunan Gereja tersebut di bangun dengan memadukan semua elemen.
” Gereja ini di bangun dengan memadukan hampir semua elemen termasuk tata letak taman, dengan tata Bungan yang indah dan ada juga Susteran, ” Ujarnya.
Selain itu, Bangunan Gereja Santo Lukas tersebut, Suatu bangunan yang membuka cara pandang yang berbeda, dengan mengandung nilai nilai, Kegotongroyongan, kebersamaan, dengan keterlibatan semua masyarakat di sekitar.
Ia juga mengucapkan Terima kasih kepada Panitia Pembangunan dan kepada seluruh masyarakat di sekitar gereja tersebut, atas pembangunan dan keikutsertaannya yang telah turut mendukung hadirnya gereja tersebut guna membangun karakter manusia.

Dalam sambutan Bupati Ir Petrus Kasihiw MT mengatakan, Gereja merupakan tempat berhimpunnya umat Allah, yang menghidupkan 5 pilar pelayanan Gereja Katolik.
” Gereja ialah himpunan umat Allah yang mengambil bagian dan terlibat dalam menghidupkan 5 pilar pelayanan gereja Katolik, yaitu peribadatan yang menguduskan (liturgia), pewartaan kabar gembira (kerygma), menghadirkan dan membangun persekutuan (koinonia), memajukan karya cinta kasih (diakonia) dan memberi kesaksian sebagai murid Tuhan Yesus (martyria),Untuk mendukung pelaksanaan 5 pilar pelayanan gereja Katolik ini, ” Ujarnya.
Bupati Teluk Bintuni juga mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia pembangunan gereja Stasi Santo Lukas maupun segenap warga gereja Katolik untuk segala doa, tenaga dan dana yang diusahakan sehingga terselesaikannya gedung gereja tersebut.
Petrus Kasihiw berharap, dengan adanya gedung gereja Stasi Santo Lukas di SP3 distrik Manimeri tersebut dapat berperan dalam membina dan membangun iman umat serta menjadi pusat peradaban yang melahirkan generasi-generasi hebat di masa depan.
Lanjut Bupati, sejalan dengan hal tersebut, pembinaan dan pembangunan di bidang keagamaan di Kabupaten Teluk Bintuni, yang senantiasa mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting sebagai bagian integral dari upaya meletakkan landasan moral dan spiritual yang kokoh bagi keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah.
Bupati Teluk Bintuni juga mengatakan, Saya pribadi meyakini, jika manusia sebagai subjek pembangunan dapat menempatkan diri dalam keselarasan, keseimbangan dan keserasian hidup antara satu dengan yang lainnya maupun dengan alam hasil ciptaan Tuhan, maka pada gilirannya hal ini akan menjadi kekuatan yang efektif bagi keberhasilan pembangunan secara material maupun spiritual.
Pada kesempatan itu juga Bupati Teluk Bintuni mengajak seluruh komponen Paroki Bintuni maupun khususnya Stasi St. Lukas serta seluruh umat Katolik agar terus bergandengan tangan dengan pemerintah daerah dalam membangun Kabupaten Teluk Bintuni agar lebih baik ke depannya terutama dalam hal memperbaharui kualitas pendidikan dan pembinaan, mewujudkan pertumbuhan spiritualitas, kemandirian, kesejahteraan, perdamaian dan kebersamaan baik sebagai gereja maupun sebagai masyarakat menuju masyarakat Teluk Bintuni yang damai, maju, produktif dan berdaya saing. Tutupnya. (mpr-01)