Keterangan Gambar : Kenny Kendiwara Ketua KNPI Teluk Bintuni saat diwawancarai wartawan dipasar sentral Bintuni soal sampah . Minggu (17/7/2022) [ foto :MPR ]
BINTUNI, mediaprorakyat.com – Kondisi pasar di pasar Sentral Bintuni dipenuhi Sampah, kondisi tersebut lantas dikeluhkan warga atau pedagang, pengunjung dan tukang ojek sekitar pasar karena tumpukan sampah kini dipenuhi belatung dan mengeluarkan bau tak sedap. Minggu (17/7/2022)

Kondisi pasar yang dipenuhi sampah berserakan juga mengganggu keindahan lingkungan, dan menimbulkan pemandangan yang tidak elok, atas persoalan tersebut pihak Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Teluk Bintuni melayangkan surat ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Teluk Bintuni.
Dikatakan oleh Ketua KNPI Teluk Bintuni, Kenny Kendiwara , KNPI telah mengirimkan surat ke DPRD satu Minggu lalu , namun tidak ada jawaban dari mereka. Kenny membeberkan isi dari surat itu adalah untuk melakukan audiensi dengan DPRD , Pemda Teluk Bintuni melalui dinas terkait yang menangani sampah dan pihak ketiga (Perusda) untuk membahas persoalan sampah yang menurutnya telah menjadi persoalan besar di tengah-tengah masyarakat.
” Sampah bukan saja ada di pasar ( tertumpuk ) , disepanjang jalan Bintuni ini ada sampah bertumpuk dan berserakan. Seperti di taman kota Bintuni. Ini tidak bagus , bagaimana kalau datang tamu-tamu dari luar Bintuni , seharusnya kita malu , melihat kondisi kota Bintuni yang kotor saat ini, ” kata Kenny Kendiwara kepada wartawan di pasar sentral Bintuni, Minggu (17/7/2022).
Kenny meminta kepada pemerintah harus mengambil sikap serius dalam penanganan sampah ini. Lalu kita sudah melakukan pembersihan pada tanggal 2 Juli 2022 bersama pihak pemerintah distrik Bintuni , Forum Anak Asli 7 Suku Peduli Otsus Kabupaten Teluk Bintuni , pedagang pasar dan kita juga mendapat dukungan dari Anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni Yasman Yasir ( Baso ) juga perusahaan PT Paradiso dengan menyumbangkan alat beratnya dan beberapa unit truk untuk mengangkut sampah.
” Tindakan itu kita lakukan, hanya sebatas action , selanjutnya kita kembalikan ke pihak pemerintah dan pihak ketiganya.”
” Jadi apapun persoalannya, entah itu masalah upah pekerja petugas kebersihan, masalah ganti rugi hak wilayat tempat pembuangan sampah , itu tugas pemerintah. ” Tegasnya.
Dislokasi yang sama , seorang yang berprofesi sebagai tukang ojek juga mengeluhkan akibat banyaknya sampah di pasar sentral Bintuni , penghasilannya dan teman-teman seprofesi berkurang.
” Akibat sampah ini penghasilan kami berkurang dikarenakan pembeli atau pengunjung di pasar jadi berkurang karena sampah yang bertumpuk, bau sampai ulat-ulatnya juga berceceran, mau makan apa kami. Kami memohon kepada pemerintah agar cepat diselesaikan masalah ini. ” Kata Asri Rasid.
Senada , Seorang penjual bakso tidak melakukan aktivitasnya semenjak sampah menutup tempatnya berjualan bakso.
” Sekarang saya mengangur pak , sudah dua Minggu tidak berjualan. ” Kata Mas Eko. (mpr-01)