Home / BERITA

Senin, 16 Mei 2022 - 08:50 WIT

Ajak Masyarakat Mandiri, Anggota DPRD Teluk Bintuni Prakarsai Tanam Sere Wangi

Petani sere wangi di Sp 3 Kampung Bumi Saniari, Distrik Manimeri. Dokumen Sujono ( Anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni)

BINTUNI, mediaprorakyat.com – Anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni, Fraksi Perindo, Sujono memprakarsai penanaman sere wangi di wilayah Sp 3 , Distrik Manimeri untuk bahan baku minyak atsiri.

Pria asal Suku Jawa itu menjelaskan Saya mengajak masyarakat agar lebih meningkatkan usaha yang sifatnya kemandirian , selama ini hanya berharap dari APBD atau berharap proyek dari Pemerintah Kabupaten.

” Jadi kita ciptakan kemandirian untuk mereka , mungkin dengan membentuk koperasi , atau membuat usaha-usaha kecil, ” Kata Sujono, Senin (16/5) saat ditemui awak media ini di kediamannya Sp 4 Kampung Banjar Ausoy.

Ia mengakui, program ini tercetus darinya sebagai anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni, namun demikian kami dari DPR tetap bersimulasi dengan partai , Karena partai juga mempunyai arah tujuan kedepan .

” Supaya program -program partai juga bisa mengena ke masyarakat,” tutur Sujono , pria yang pertama kali menginjakkan kaki di Wimro ( Teluk Bintuni) pada tahun 1987.

Sujono mengakuinya dirinya memang bukan dapil I , tapi dia mencoba untuk membuat koperasi atau badan usaha yang mengelola hasil pertanian yaitu minyak aksiri di SP 3 distrik Manimeri.

Pria yang pernah tinggal lama di Kota Ambon dari Sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas itu mengatakan minyak aksiri berbahan baku dari tanaman srey merah itu akan diproses menjadi minyak .

Ia menuturkan, kenapa saya bergerak di pertanian sepenuhnya , Karena tanaman sayur disaat panen raya susah sekali pemasarannya. Tapi kalau sere wangi ini masuk dalam Komoditi ekspor .

” Seberapapun besarnya dia akan bisa keluar. Dan itu sudah saya rintis Insyaallah, tahun ini sudah penyulingnya sudah kita datangkan, ” Ucap anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni periode 2019 – 2024 itu.

Baca Juga  Wakapolres Teluk Bintuni Membacakan Arahan Kapolri dalam Apel Gelar Pasukan "Operasi Ketupat Mansinam 2025"

Lanjutnya, tanaman itu kita datangkan dari Bogor , sudah ditanam di sp 3 dilahan lebih dari satu hektare. Dan kita berharap kedepannya Kabupaten Teluk Bintuni punya ikon atau tanaman unggulan dan masyarakat terpacu untuk membudidayakan tanaman itu sehingga masyarakat tidak tergantung dari anggaran APBD saja dan pemerintah bisa membantu.

” Hal ini kami sudah sampaikan ke Perindagkop dan juga melakukan lobi-lobi ke pemerintah provinsi dan pemerintah provinsi memberikan respon , ” Tutur Sujono.

Soal pemasaran, Sujono dengan yakin mengatakan, Pemasarannya kita bawa ke Surabaya dan kalau disini kapasitasnya sudah banyak apa salahnya kita akan kirim ke luar negeri.

” Berapa ratus ton pun kita akan pasarkan ,Kita sudah punya jaringan untuk itu, ” Ucapnya penuh optimis.

Ia menambahkan, manfaat dari minyak itu untuk minyak urut , kosmetik , itu bahan bakunya . Kalau berhasil ke depan kita juga akan memproduksi minyak Lawang , minyak kayu putih , dan minyak Nilam, tandasnya.

Untuk mengembangkan usaha tersebut Sujono mengakui menggunakan dana aspirasi yang bersumber dari APBD Teluk Bintuni, sebesar 250 juta termasuk untuk mendatangkan alat penyulingan minyak. Ujarnya. (mpr-01)

 

 

 

Share :

Baca Juga

Keterangan gambar: Asisten PLN Manokwari, Jumadi Hutapea. Foto: JS/MPR.

BERITA

PLN Manokwari Tanam 1.000 Mangrove di Saubeba

BERITA

HMKJ Kota Studi Wamena Gelar Pembubaran Panitia MUA ke-3 dan Apresiasi Kepengurusan Baru
Kajati Papua Barat: Kasus Proyek Jalan di Pegaf Lebih Parah dari Mogoy–Merdey, Rp9,4 Miliar Hanya Hasilkan 74 Meter Jalan

BERITA

Kajati Papua Barat Murka: Proyek Jalan 800 Meter Jadi 74 Meter, Duit Rakyat Diduga Dijarah

BERITA

Dua Titik Jalan Rusak di Merdey, Sopir Hilux: “Sudah Turun Mesin, Rugi Rp20 Juta”
Teluk Bintuni Bangkitkan Harapan Baru Lewat Pendidikan: SMP Advent Siap Cetak Generasi SERASI

BERITA

Letakkan Batu Pertama SMP Advent Teluk Bintuni, Ini Pesan Bupati Yohanis Manibuy soal Pendidikan

BERITA

Warga Kwowok, Sorong Selatan, Tolak Kontraktor Lokal dan Desak Pelibatan Perusahaan Resmi

BERITA

Skandal Lama Dermaga Marampa: Dugaan Korupsi Rp17 Miliar Kembali Diselidiki Kejati Papua Barat

BERITA

Uang Negara Diduga Menguap, Kejati Papua Barat Usut Korupsi Proyek SMK Kehutanan Senilai Rp67,9 Miliar