
BINTUNI || Mediaprorakyat.com – Genap 36 tahun 5 bulan, AKP .Gelora Tarigan mengabdi sebagai anggota di Kepolisian Republik Indonesia.Setelah melewati Upacara Wisuda Purna Bakti Tahun 2021, Anggota POLRI Polres Teluk Bintuni di halaman Polres Teluk Bintuni, Selasa (2/3/2021).
Berdasarkan keputusan Kepolisian Daerah Papua Barat Nomor :kep 38/II/21, Pemberhentian dengan hormat dari dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia.Surat kapolres teluk Bintuni Nomor: B/16/I/21 Sumda, 25 januari 2021 tentang permohonan pemberhentian dengan hormat dari dinas Polri atas nama, AKP.Gelora Tarigan, NRP 63020393 jabatan Resnarkoba Polres Teluk Bintuni terhitung mulai tanggal 28 februari 2021.
Pria kelahiran tanggal 14 Februari 1963 diberhentikan dengan hormat dari dinas Polri karena mencapai batas usia dan resmi menyandang gelar sebagai Purnawirawan Polri.
Di balik kisah perjalanan panjang kehidupan Gelora Tarigan, ketika di temui wartawan di tempat tinggal sementaranya (Kost) di Ruko Panjang Bintuni, pria yang beristrikan Risnawati Ronita Barus menceritakan kisah perjalanan hidupnya hingga menjadi anggota Polri.
Tinggalkan Kampung halaman Tanah Karo (Sumut) pergi tampa arah dan awalnya tidak ada tujuan, setelah tamat dari SMA tahun 1983 saya merantau ke Papua dulu masih Irian Jaya.
Gelora Tarigan, mengatakan dulu masih mengunakan kapal barang, belum ada kapal PELNI (Kapal putih) belum ada, sampe di Jaya Pura pada tahun 1983. Setelah berada di Jaya Pura saat itu untuk menyambung hidup saya bersama 6 orang teman saya sempat menjadi buruh bangunan, ” yang penting saya bisa kerja agar bisa makan di tanah rantau ” tuturnya.
Dia melanjutkan, dulu kita merantau pada prinsipnya ada peluang kita coba, kita ikuti, kebetulan pada saat itu ada pendaftaran anggota polisi kami ber enam langsung mendaftar, “puji Tuhan semuanya lolos” kata Gelora.
Menjadi Polisi, murni atas keinginan saya sendiri tidak ada printah dari orang tua, saya daftar polisi orang tua saya tidak tau sama sekali, karna pada jaman itu surat menyurat tidak ada, karna bengitu kita daftar tidak ada kesempatan untuk menyurat orang tua.
Setelah saya tamat pendidikan di kepolisian orang tua baru tau, kalau anaknya jadi seorang anggota polisi, karna tidak memberi kabar, orang tua pun mengira itu saya sudah tidak ada, saya pulang pertama ke kampung halaman ke Medan pada tahun 1989, karena komunikasi tidak ada, saya muncul dihadapan orang tua dengan status anggota polisi, menjadi tagis haru orang tua saya.
Saat pulang ke kampung halaman , Orang tua langsung menjodohkan saya ke Pariban saya hingga kini kami di karuniai empat orang anak. Anak pertama laki-laki , kedua ketiga anak perempuan, dan ke empat laki-laki.
Gelora Tarigan yang bercita-cita akan menikmati masa pensiunnya dengan keluarga kembali berkisah tentang Polisi. Pada tahun 1984 mencoba masuk daftar anggota polisi langsung tembus, saya salah satunya masuk anggota polisi yang betul-betul murni.
Tamat dari pendidikan Polisi tahun 1985 di Jaya Pura, langsung di tempatkan (bertugas) di polres kota Sorong, dari tahun 1985 hingga tahun 2016, serta pada tahun 2016 saya dipindahkan ke Polres Sorong Selatan jadi kasat reskrim selama satu tahun setengah.
Pada tahun 2018 saya dipindahkan lagi ke direktorat Narkoba Polda Papua Barat saya bertugas selama kurang lebih satu tahun.
Pada tahun 2019 saya dipindahkan lagi ke Polsek sorong kota sebagai kanit Reskrim, 10 bulan jadi kanit Reskrim Polsek sorong kota, dipindahkan lagi ke polres Teluk Bintuni sebagai kasat Narkoba Polres Teluk Bintuni pada desember 2019 hingga pensiun tahun 2021, selama satu tahun dua bulan.
“Pertama sekali menjadi anggota polisi mendapatkan gaji Rp 21.000.00 pada saat itu sudah sangat bersyukur sekali” ujar Gelora
Selama saya mengabdi di kepolisian tidak pernah mersakan titik jenuh, karena saya selalu mengikuti printah pimpinan dari dulu sapa pun pimpinan saya, kalau mau jadi baik jangan pernah mengeluh, tetapi harus banyak mengucap syukur,karena apa yang terjadi sama kita adalah kehendak Tuhan.
“Saya selaku purnawirawan yang baru selesai dinobatkan berpesan, anggota polisi itu hebat-hebat 24 jam melayani masyarakat tanpa pamrih, semangat serta dedikasi anggota yang baru ini sangat luar biasa, jam berapapun mereka siap melayani masyarakat, tetap semangat, pertahankan itu dan ditingkatkan lagi.” pungkas Gelora. (HS)