JAKARTA | mediaprorakyat.com – Persoalan meningkatnya Pekerja Migran asal NTT yang terus meninggal di luar negeri makin memprihatinkan. Pada hari ini, tanggal 10 Agustus 2019 satu PMI asal Sumba Yoseph Malo dipulangkan ke tempat asalnya dengan penerbangan pesawat NamAir dengan nomor peberbangan IM641. Yoseph adalah PMI asal NTT yang ke 71 tahun 2019.
Gabriel Goa, salah satu putera NTT yang selama ini konsen mengurus masalah pekerja kepada bisnismondial.com melalui pesan WhasApnya sabtu (10/08/19) menjelaskan, hari ini dirinya menerima pesanan tembusan surat dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Khucing, Sarawak, Malaysia yang menerangkan satu PMI asal NTT meninggal dan telah diproses pulang ke kampung halamannya di Sumba Nusa Tenggara Timur. Korban meninggal pada tanggal 3 agustus lalu dengan pihak keluarga korban tidak menginginkan untuk jenazah Yoseph di outopsi.
Dalam isi surat KJRI itu, proses pemulangan itu dilakukan melalui perjalanan darat dari Bintulu ke perbatasan Tebedu, kemudian pada tanggal 8 Agustus perjalanan dilanjutkan dari Entikong ke Pontianak dengan kendaran ambulans seterusnya dibawah ke Jakarta dengan Garuda Airlines GA515 pukul 07:30 tiba 08:50. Setelah itu pada tanggal 8 Agustus jenazah diterbangkan ke Surabaya terus ke Kupang dan tepat tanggal hari ini tiba di Sumba Barat Daya.
Gabriel menjelaskan, sesuai identitas PMI tersebut lahir di Belu 16 Juni 1986 dengan alamat di Indonesia Desa Buru Delo Kecamatan Wewena Selatan Kabupaten Sumba Barat Daya.
Pengiriman jenazah kata Gabriel dilakukan oleh Foo Siew Trading Campany an. Mr Yhu Cing Tie sementara pengiriman di Indonesia dibantu saudara Hendrikus Siray.
“Dengan mamin tingginya tingkat kematian PMI asal NTT ini membuat kita berfikir lebih jauh soal nasib anak-anak kita yang bekerja di luar negeri. Ini adalah hal kemanusiaan yang harus mendapat perhatian semua komponen. Karena itu, dengan surat KJRI itu juga telah meminta bantuan semua pihak untuk memperlancar proses pengirimannya”. (*/HS)