Peringati Hari Masyarakat Adat Sedunia, Marten Sreklefat Serukan Penyelamatan Tanah Papua dan Pengesahan UU Masyarakat Adat
Manokwari | mediaprorakyat.com – Marten Sreklefat, pemuda adat asal Sorong Selatan, menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, pemuda adat, gereja, dan pemerintah untuk bersatu menyelamatkan Tanah Papua dan dunia. Seruan ini ia sampaikan dalam orasinya pada peringatan Hari Masyarakat Adat Sedunia yang jatuh setiap tanggal 9 Agustus.
Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Bomberai, Manokwari, Papua Barat, pada Jumat (8/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Marten memberikan apresiasi kepada panitia parade budaya serta seluruh pemuda adat Papua yang telah menyukseskan perayaan bertema “Selamatkan Tanah Papua dan Dunia.”
“Tema ini penting untuk kita resapi bersama. Papua bukan tanah kosong. Ada kehidupan, hutan, sungai, dan manusia yang harus kita lindungi,” tegas Marten.
Ia kemudian mengangkat dua pertanyaan mendasar yang menurutnya menjadi tanggung jawab bersama:
1. Siapa yang menjaga Tanah Papua?
2. Apa yang perlu kita jaga di Tanah Papua?
Marten menegaskan bahwa semua pihak—pemuda adat, masyarakat adat, gereja, dan pemerintah—memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak-hak masyarakat adat dari ancaman sistem kapitalis yang merusak. Ia menyoroti perampasan tanah, perusakan hutan, hilangnya sumber pangan tradisional seperti sayur, ikan, babi, dan kepiting, hingga intimidasi dan kekerasan terhadap Orang Asli Papua.
“Yang kita jaga adalah hutan adat beserta seluruh isinya. Jangan biarkan perusahaan sawit, tambang ilegal, atau kebijakan yang merusak menghabisi tanah dan manusia Papua,” ujarnya.
Selain itu, Marten juga menyoroti lambannya pengesahan Undang-Undang Masyarakat Adat oleh pemerintah. Ia menilai bahwa tanpa payung hukum yang jelas, hak-hak masyarakat adat akan terus terancam.
“Segera sahkan UU Masyarakat Adat. Hak-hak ini bukan milik pemerintah, tetapi milik masyarakat adat yang diwariskan secara turun-temurun,” tegasnya.
Marten berharap momentum Hari Masyarakat Adat Sedunia dapat menjadi bahan evaluasi bersama terhadap capaian dan tantangan perjuangan masyarakat adat di Papua. Ia juga mengingatkan bahwa keadilan dan kelestarian Tanah Papua adalah tanggung jawab semua pihak.
[red/mpr/hs]