Manokwari, Mediaprorakyat.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Manokwari menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) tentang obat serta Forum Konsultasi Publik (FGD). Acara ini berlangsung di Aula BPOM Manokwari pada Kamis (23/1/2025).
Forum ini melibatkan berbagai pihak lintas sektor, seperti pemerintah daerah, instansi vertikal, TNI-Polri, akademisi, asosiasi kesehatan, pelaku usaha, organisasi masyarakat, dan insan pers.
Dukungan Lintas Sektor untuk Zona Integritas
Kepala BPOM Manokwari, Agustince Werimon, S. Farm., Apt., menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pencanangan zona integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). “Kami ingin mendengar masukan, saran, dan rekomendasi dari berbagai pihak untuk meningkatkan standar pelayanan publik di BPOM Manokwari,” ujar Agustince.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi langkah bersama dalam pencegahan kejahatan obat dan makanan, sekaligus upaya BPOM Manokwari mendapatkan sertifikat wilayah birokrasi bersih dan melayani.
Materi dan Komitmen Bersama
Dalam acara tersebut, peserta mendapatkan berbagai materi penting, seperti:
Profil dan standar pelayanan publik BPOM.
Sistem registrasi pangan olahan terintegrasi OSS-RBA.
Strategi cegah tangkal kejahatan obat dan makanan.
Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016, yang disampaikan oleh Inspektorat BPOM.
Aan Sulistiawan, S.Farm., Apt., M.Sc., dan Janri Sialoho, S.Farm., juga menyampaikan pemaparan terkait e-registration terintegrasi OSS-RBA dan ABSO.
Puncak kegiatan ini adalah penandatanganan komitmen bersama untuk mendukung implementasi SMAP ISO 37001:2016. Proses tersebut dipimpin oleh Inspektur II BPOM Pusat, Yudianto, ST., MT., MPP., melalui Zoom Meeting dan diikuti seluruh undangan.
Kegiatan ini menegaskan komitmen BPOM Manokwari dalam memberikan pelayanan publik yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik penyuapan, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak.[ars]