Banda Aceh | Mediaprorakyat.com – Ketua Fraksi Partai NasDem Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Nurchalis, S.P., M.Si., menyampaikan aspirasi mendesak dari masyarakat terkait persoalan infrastruktur dan banjir kronis yang terus melanda kawasan Tripa, Nagan Raya.
Hal ini disampaikannya dalam Rapat Paripurna DPRA yang turut membahas nota keuangan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2026.
Dalam rapat tersebut, Nurchalis menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi Aceh.
Ia menilai kondisi infrastruktur di berbagai kabupaten/kota masih membutuhkan perhatian serius pemerintah provinsi.
“Kalau kita melihat infrastruktur di seluruh Aceh, ini hal yang sangat penting dan harus kita bangun. Tanpa infrastruktur, ekonomi tidak akan tumbuh. Kunci pertumbuhan ekonomi itu adalah infrastruktur,” tegasnya.
Anggota DPRA dari Dapil 10 itu menyebutkan bahwa keluhan warga mengenai kondisi jalan dan jembatan rusak menjadi aspirasi yang hampir selalu disampaikan ketika dirinya turun ke daerah pemilihan.
Banjir Tripa Dianggap Sudah Sangat Mendesak
Secara khusus, Nurchalis menyoroti masalah banjir berulang di kawasan Tripa, Nagan Raya, terutama di sekitar Sungai Lamie. Ia mengungkapkan bahwa banjir di wilayah tersebut dapat terjadi hingga delapan kali dalam setahun, yang berdampak besar pada ekonomi dan kesehatan masyarakat.
“Di Tripa, masyarakat hampir setiap tahun harus mengeluarkan biaya untuk berobat, memperbaiki rumah, dan menanggung kerugian akibat akses jalan terputus,” ujarnya pada Sabtu (15/11) kemarin.
Ia juga memaparkan bahwa dampak banjir telah mencapai titik ekstrem, di mana sejumlah rumah warga telah jatuh ke dalam sungai akibat erosi dan luapan air yang tak tertahan.
Usul Pemindahan Alur Sungai Lamie
Sebagai solusi permanen, Nurchalis mendesak pemerintah provinsi agar mempertimbangkan pemindahan alur Sungai Lamie. Menurutnya, langkah tersebut penting dilakukan mengingat kawasan tersebut merupakan jalur vital mobilitas masyarakat dan distribusi hasil perkebunan, terutama kelapa sawit, serta akses ke daerah lain seperti Blang Pidie.
“Persoalan Tripa ini sudah bertahun-tahun tidak selesai. Jika kali ini dapat diselesaikan, itu akan menjadi legasi penting bagi daerah Dapil 10 dan masyarakat Nagan Raya. Sungai Lamie harus kita pindahkan,” tegasnya.
Nurchalis berharap pemerintah provinsi mengambil langkah nyata dan segera menangani persoalan banjir kronis tersebut agar tidak lagi menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
[red/mpr/aceh]









