Prof. Fauzan, M.Pd Wamen Diktisaintek RI Berbagi Pesan Moral: Transformasi Diri Melalui Metafora Alam
Manokwari | Mediaprorakyat.com – Dalam sambutan refleksi inspiratif saat Launching Universitas Muhammadiyah Papua Barat (UMPB) dihadapan tamu undangan, Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) RI, bertempat di Aula UMPB, Manokwari, Papua Barat, pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Wamendikissaintek RI menyampaikan pesan moral yang mendalam dengan menggunakan metafora alam, yaitu kupu-kupu dan ular. Melalui kesempatan ini, beliau mengajak Warga Muhammadiyah terutama Pimpinan serta penyelenggara dilingkungan Aamal Usaha Muhammadiyah Papua Barat untuk merenungkan esensi perubahan diri yang sebenarnya dan bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menyikapi Perubahan seperti Kupu-Kupu
Wamendiktisaintek RI memulai dengan mengajak kita untuk “jadilah seperti kupu-kupu”. Kupu-kupu merupakan simbol transformasi yang luar biasa. Dari telur, larva (ulat), kepompong, hingga menjadi kupu-kupu yang indah dan bermanfaat, proses metamorfosis ini mengajarkan kita tentang perubahan yang tidak hanya pada level fisik, tetapi juga pada esensi keberadaan. Keterangan Sekretaris Muhammadiyah Papua Barat, Syamsul Inay.
Lanjut Syam Inay “Kita diajak untuk tidak hanya memperbaiki penampilan luar, tetapi juga mengubah sifat, sikap, dan pola pikir kita. Perubahan yang diharapkan bukanlah sekadar transformasi superficial, melainkan perbaikan karakter dan akhlak yang mendasar,” ungkap Wamendiktisaintek RI.
Hindari Perubahan Semu seperti Ular
Di sisi lain, Wamendiktisaintek RI juga memberikan peringatan dengan menggunakan metafora ular. “Jangan seperti ular,” katanya, “yang berganti kulit tetapi tetap mempertahankan sifat dan perilakunya yang sama.”
Perubahan yang hanya terjadi pada tampilan luar tanpa perbaikan pada hati dan perilaku hanya akan menghasilkan kesan yang sama dengan substansi yang tidak berubah. Oleh karena itu, upaya perubahan yang hanya fokus pada aspek permukaan tidaklah cukup untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Pesan Inti: Perubahan Holistik dan Substansial
Pesan inti yang disampaikan oleh Wamendiktisaintek RI melalui kedua metafora ini adalah pentingnya perubahan yang holistik dan substansial dalam diri kita. “Perubahan sejati terjadi ketika kita mampu merefleksikan diri, memperbaiki sikap, kepribadian, dan akhlak, bukan sekadar memperbarui penampilan luar,” jelasnya.
Dengan memahami dan menginternalisasi pesan ini, Warga Muhammadiyah serta Pimpinan dan Penyelenggara Amal Usaha Muhammadiyah Papua Barat dapat menjalani hidup dengan lebih bijak. Kita dituntut untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, tidak hanya untuk kebaikan diri sendiri, tetapi juga untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.
Wamendiktisaintek RI berharap, melalui refleksi ini, Warga Muhammadiyah terutama civika akademik UMPB dan UNIMUTU dapat semakin sadar akan pentingnya transformasi diri yang sebenarnya. Dengan demikian, kita dapat membangun karakter yang kuat, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa.
Penulis : Syamsul Inai [rilis]