Home / Berita / Bisnis & Ekonomi / Daerah / Teluk Bintuni

Rabu, 6 Agustus 2025 - 13:13 WIT

Dari Secangkir Kopi hingga Jalan Rusak: Perjuangan Warga Bintuni Mencari Nafkah

Tampak Dua  sopir tengah menanti rejeki di bawah rindangnya pohon beringin di Pasar Sentral Bintuni. Tak jauh dari sana, seorang warga menjajakan berbagai jenis minuman. Sebuah potret keseharian para pengais rejeki. Rabu (6/8).

Tampak Dua sopir tengah menanti rejeki di bawah rindangnya pohon beringin di Pasar Sentral Bintuni. Tak jauh dari sana, seorang warga menjajakan berbagai jenis minuman. Sebuah potret keseharian para pengais rejeki. Rabu (6/8).

Bintuni | Mediaprorakyat.com – Aktivitas keseharian para pencari nafkah di Terminal Pasar Sentral Bintuni terus berlangsung, meskipun di tengah ketidakpastian ekonomi dan kondisi lapangan yang menantang. Rabu (6/8/2025), para pedagang dan sopir angkutan tetap setia menanti rezeki dengan semangat serta kesabaran yang luar biasa.

Salah satu pedagang kopi yang setiap hari membuka lapaknya sejak pagi hingga sore mengaku tetap bersyukur, meski keuntungan yang diperoleh tidak besar.

“Harus bersabar, dapat untung sedikit disyukuri,” ujarnya sambil menyajikan kopi hangat kepada pelanggan. Wanita perantauan asal Sulawesi Selatan itu juga menjual berbagai minuman dingin lainnya.

Sementara itu, seorang sopir mobil Hilux yang melayani trayek ke wilayah Moskona mengungkapkan kondisi sepinya penumpang dalam beberapa waktu terakhir.

“Kita sabar menunggu rezeki. Kadang ada, kadang tidak. Tapi sekarang, kadang bisa sampai lima hari baru ada penumpang,” tuturnya.

Para sopir menyebutkan bahwa tarif perjalanan menuju berbagai daerah cukup bervariasi. Misalnya, ke Merdey dikenakan biaya Rp 2 juta, ke Masyeta sekitar Rp 2,5 juta, dan ke Moskona Timur bisa mencapai Rp 5 juta. Namun demikian, sebagian besar kampung telah memiliki kendaraan sendiri untuk keperluan proyek atau kegiatan lainnya.

“Soal ada atau tidaknya penumpang, itu tergantung rezeki masing-masing. Ada juga teman-teman yang punya langganan tetap,” ungkap seorang sopir. Namun tidak semua supir bernasib sama. “Beberapa teman tidak seberuntung yang lain,” tambahnya.

Selain tantangan ekonomi, kondisi jalan menuju daerah-daerah terpencil juga menjadi kendala. Sejumlah ruas jalan dan jembatan menuju Moskona dilaporkan rusak. Meski begitu, para sopir tetap menjalani rute tersebut demi mencari nafkah.

“Meski jalannya rusak, kita tetap lewati. Semua kita lakukan demi keluarga dan penghidupan,” ucap seorang sopir lainnya.

Baca Juga  Angkat Honorer Jadi CPNS dan PPPK , Bupati Teluk Bintuni Temui BKN - RI

Potret perjuangan mereka mencerminkan kegigihan dan ketangguhan warga Bintuni yang tak pernah lelah berusaha, meski dalam keterbatasan. Terminal kecil ini menjadi saksi bisu dari harapan yang terus menyala.

[red/mpr/hs]

Share :

Baca Juga

Polda Papua Barat Ungkap Kasus Penyebaran Konten Asusila Anak, Satu Tersangka Ditangkap

Berita

Polda Papua Barat Ungkap Kasus Asusila Anak
Tampak Kasat Intelkam, Iptu Sofyan, memasang langsung Bendera Merah Putih pada salah satu kendaraan, Rabu (6/8).

Berita

Kibarkan Semangat! Intelkam Polres Teluk Bintuni Ajak Warga Cintai NKRI Lewat Pembagian Bendera Merah Putih

Berita

MRPB dan Pemkab Bintuni Gerakkan Hati Masyarakat Moskona: Mantan KKB Siap Kembali Bangun Negeri

Berita

Edward Orocomna Hadiri Penyerahan SK PPPK di Teluk Bintuni, 603 Pegawai Resmi Terima SK

Berita

Batas Waktu 24 September! TP-TGR Siap Tindak Pejabat Bandel di Papua Barat

Berita

Terbongkar! Tambang Emas Ilegal di Masni, Dua Tersangka Ditangkap, Dua Bos Besar Masuk DPO

Berita

Kapolda Papua Barat Kepung Mafia Tambang: Pemodal Besar Lari, Emas 1,6 Kg Disita

Berita

Sambut Wisatawan Dunia! Yali Mabel Tunjukkan Taring Budaya Suku Dani di Lembah Baliem