Bintuni | Mediaprorakyat.com -Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikbudpora) memberikan klarifikasi atas pemberitaan yang menyebut proyek pembangunan TK Bhayangkari Teluk Bintuni mangkrak.
Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Disdikbudpora, Dr. Henry Donald Kapuangan, S.Pd., MM, dalam konferensi pers pada Minggu (15/06/2025) di Bintuni. Turut mendampingi, Kabid Pendidikan Dasar sekaligus Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Solikhudin, S.Pd., M.Pd., serta Kasubag Perencanaan Tahun 2023, Ahmad Masrur, S.H., MM.
Isu proyek mangkrak ini mencuat setelah sejumlah media memberitakan pernyataan dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Sisar Matiti. Dalam keterangan yang disampaikan Direktur Eksekutif YLBH, Yohanes Akwan, S.H., MAP, ia meminta perhatian Polda Papua Barat terhadap proyek pembangunan TK Bhayangkari
Yohanes menyebut bahwa proyek senilai Rp6 miliar yang bersumber dari APBD 2023 telah dicairkan 100 persen, namun progres fisik di lapangan baru mencapai sekitar 45 persen.
Menanggapi hal tersebut, Solikhudin menegaskan bahwa informasi mengenai proyek yang disebut mangkrak tidak benar. Ia menjelaskan bahwa pembangunan TK Bhayangkari dilaksanakan secara bertahap .
“Proyek ini sudah masuk pada tahap kedua pembangunan gedung, sesuai dengan rencana dari konsultan perencanaan. Selain itu, proyek ini juga telah diperiksa oleh BPK RI,” jelasnya.
Terkait pemberitaan mengenai pencairan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk pengadaan meubelair, Kasubag Perencanaan Tahun 2023, Ahmad Masrur, menyatakan bahwa anggaran tersebut tidak pernah tercantum dalam dokumen keuangan Disdikbudpora.
“Pengadaan meubelair belum dianggarkan karena pembangunan fisik gedung belum selesai. Pengadaan baru akan dilakukan setelah bangunan rampung,” ujarnya.

Pernyataan ini turut diperkuat oleh Kepala Disdikbudpora, Dr. Henry Donald Kapuangan.
“Setelah kami cek, tidak ada anggaran untuk pengadaan meubelair dalam pembiayaan kami. Kami pastikan bahwa proyek pembangunan TK Bhayangkari masih berjalan dan akan dilanjutkan sesuai ketersediaan anggaran,” tegasnya.
Menutup konferensi pers, Dr. Henry menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus menyampaikan informasi berdasarkan data dan fakta, guna mencegah simpang siur informasi di tengah masyarakat.
“Kami tidak ingin isu ini menjadi bola liar. Pemerintah tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan TK Bhayangkari, dan kami terbuka terhadap pengawasan dari semua pihak,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada media sebagai jembatan informasi bagi masyarakat, namun mengimbau agar pemberitaan dilakukan secara berimbang dan berdasarkan konfirmasi terhadap narasumber yang berwenang.
“Kami sangat menghargai peran media. Namun kami juga berharap setiap informasi yang akan diberitakan terlebih dahulu dikonfirmasi. Ini penting agar data yang disampaikan akurat dan tidak menimbulkan polemik,” pungkasnya.
[red/mpr/hs]