Home / Berita

Sabtu, 24 Mei 2025 - 21:47 WIT

Sekda Raja Ampat Tegas: “Kami Diam Bukan Karena Bodoh atau Takut”

"Tanggapi Kritik Pansus DPRK, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si, Singgung Etika dan Prosedur Pengawasan." Foto: Daniel Kapisa

Raja Ampat | Mediaprorakyat.com — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si, akhirnya angkat bicara menanggapi pernyataan Ketua Fraksi Demokrat DPRK, Soleman Dimara, yang juga menjabat Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRK Raja Ampat. Pernyataan itu sebelumnya dimuat di media daring Melanesia Times pada Sabtu (24/5/2025), dengan judul: “Atur APBD Seenak Jidat TAPD, Soldim: DPRK Raja Ampat Bisa Keluarkan Mosi Tidak Percaya.”

Dalam pernyataan resminya pada Sabtu (24/5/2025), Sekda menyatakan bahwa sikap diam yang selama ini diambil bukan karena ketidaktahuan atau ketakutan, melainkan demi menjaga kondusivitas pemerintahan.

“Sebenarnya kami tidak ingin berbalas pantun di media. Kami sengaja diam agar teman-teman di DPRK memahami bahwa memang benar DPR memiliki fungsi pengawasan, tetapi tentu bukan dengan cara yang keliru,” ujarnya.

Fokus Pembahasan Keliru

Sekda menekankan bahwa pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) semestinya menyoroti capaian kinerja program dan kegiatan, bukan menyasar rincian keuangan sebagaimana dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

“Yang dibahas dalam LKPJ adalah capaian program dan kegiatan. Tapi yang terjadi, Pansus seolah sedang membahas LKPD. Kami diam bukan karena tidak tahu, tapi agar tidak menimbulkan kegaduhan di publik.”

Soroti Etika dan Prosedur

Yusuf Salim juga menyayangkan pernyataan Ketua Pansus yang menyebut TAPD menyusun APBD “sesuai jidat”, yang ia nilai tidak beretika.

“Saya minta, Ketua Pansus, Saudara Soleman Dimara, tolong jaga etika. DPR itu lembaga terhormat. Jangan asal ngomong bilang Sekda dan Tim TAPD menyusun sesuai jidat. Dia paham tidak, bahwa LKPJ yang dibahas saat ini adalah LKPJ pemerintahan sebelumnya?”

Ia menegaskan, pada masa pemerintahan sebelumnya, dirinya sebagai Sekda tidak dilibatkan secara aktif dalam proses penyusunan. Menurutnya, TAPD kerap baru dilibatkan setelah revisi pembahasan dengan DPRK.

Baca Juga  Gudang Senpi Ilegal di Papua Barat Terbongkar! Polda Serahkan Dua Tersangka ke Jaksa

“Sekarang mereka bilang mau keluarkan mosi tidak percaya? Saya ulangi, LKPJ ini milik pemerintahan sebelumnya. Jangan asal bunyi kalau tidak paham.”

Kritik Cara DPRK Memanggil Bendahara OPD

Sekda juga menyoroti metode pembahasan LKPJ yang melibatkan pemanggilan bendahara OPD untuk menjelaskan rincian anggaran, yang menurutnya menyimpang dari ketentuan Pasal 20 Ayat 1 PP Nomor 13 Tahun 2019.

“Saya baru pertama kali lihat pembahasan LKPJ yang sampai memanggil bendahara dan menanyakan angka-angka anggaran. Padahal yang dibahas adalah kinerja, bukan rincian keuangan.”

[red/mpr/dk]

Share :

Baca Juga

Kasat Reskrim AKP Boby Rahman

Berita

Kasus Korupsi Beras ASN, AKP Boby Ungkap Modus dan Aliran Dana Miliaran
Foto bersama usai Ketua Forum Hak-hak Masyarakat Adat Suku Besar Sebyar, Hengki Sorowat, memberikan keterangan kepada wartawan terkait rencana pertemuan Pemda dan DPRK Teluk Bintuni bersama masyarakat adat Sebyar. (Foto: Istimewa)

Berita

Hengki Sorowat Ajak Masyarakat Sebyar Kawal Dialog Damai Soal DBH Migas 10 Persen
Ketua LMA Suku Besar Sebyar, Nuh Inai, saat memberikan keterangan kepada media. (Foto: Istimewa)

Berita

Dukung Pertemuan Segitiga, Nuh Inai Tegaskan Sikap LMA Sebyar Soal DBH Migas

Berita

Mahasiswa Paniai di Manokwari Gelar Mimbar Bebas Tolak Militerisasi di Kabupaten Paniai
Keterangan gambar: Abner Itlay saat menyampaikan sambutan usai terpilih sebagai Kepala Suku/Ketua Kerukunan Masyarakat Pegunungan Tengah Papua Barat periode 2025–2030 dalam Mubes di Aula LPMP, Manokwari, Selasa (30/9/2025).

Berita

Mubes Pegunungan Tengah Papua Barat Tetapkan Abner Itlay Sebagai Ketua 2025–2030
Kasat Reskrim Polresta Manokwari, AKP Agung Gumara Samosir (Foto: ARS/MPR)

Berita

Agung Samosir Ungkap Aib Perumahan Lembah Hijau: Sertifikat, Uang, hingga Hak Ulayat Raib

Berita

K2BPT Gelar Mubes Perdana: Satukan 16 Kabupaten Pegunungan Tengah di Papua Barat
Gambar: Ketua RT 02/RW 15, Jl. Trikora Rendani, Jhon Ahoren, saat memberikan keterangan kepada wartawan Mediaprorakyat.com.

Berita

Warga Wosi Rendani Kesal, Ganti Rugi Proyek Bandara Tak Kunjung Cair