Home / Berita / Peristiwa

Minggu, 18 Mei 2025 - 20:08 WIT

Bupati Pegaf Disorot, IMAPA Tuntut Klarifikasi

Mahasiswa Asal Pegaf di Manokwari Minta Klarifikasi Bupati:

Mahasiswa Asal Pegaf di Manokwari Minta Klarifikasi Bupati: "Pernyataan Anda Merendahkan Martabat Kami" Foto bersama usai konferensi pers di kontrakan Mahasiswa Pegaf, Jalan Wosi Transito, Manokwari, Minggu (18/5/2025).

Manokwari, Mediaprorakyat.com – Ikatan Mahasiswa Asal Pegunungan Arfak (IMAPA) Kota Studi Manokwari meminta klarifikasi dari Bupati Pegunungan Arfak (Pegaf) , Dominggus Saiba, S.Pd.K., M.Si atas pernyataannya yang dinilai merendahkan martabat mahasiswa.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar oleh IMAPA Pegaf pada Minggu, 18 Mei 2025, di sekretariat mahasiswa Pegaf, Jalan Wosi Transito, Manokwari. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah mahasiswa asal Pegaf.

Ketua IMAPA, Anan A. Ahoren, menegaskan bahwa pihaknya meminta klarifikasi resmi dari Bupati Dominggus Saiba terkait ucapannya pada Rabu, 14 Mei 2025 di ruang kerjanya. Menurut Anan, Bupati menginstruksikan agar salah satu grup WhatsApp “Peduli Pegaf” dibubarkan, dengan alasan grup tersebut berpotensi menimbulkan konflik antara masyarakat dan pejabat daerah.

Anan mengutip pernyataan Bupati yang dianggap merendahkan mahasiswa:

“Saya minta dengan hormat, kalau bisa tutup Grup Peduli Arfak. Ko buka itu grup untuk apa? Grup seperti itu cuma memancing masalah. Itu isinya orang-orang yang otaknya tidak beres. Ade-ade yang masih kuliah merasa lebih hebat dari kami yang sudah di bawah. Baru kencing belum lurus, sudah merasa paling hebat. Anak-anak Arfak sekarang ini, baru kuliah saja, jentelmannya sudah di atas kami.”

Menanggapi hal itu, Anan menyampaikan keberatan keras mewakili mahasiswa:

“Kami adalah mahasiswa, kami adalah intelektual. Pernyataan itu sangat merendahkan martabat kami, dan tidak layak keluar dari seorang pejabat publik. Pernyataan tersebut tidak mencerminkan etika, kehormatan, dan integritas seorang pemimpin.”

IMAPA Pegaf juga menolak pembubaran grup WhatsApp “Peduli Pegaf”. Menurut mereka, grup tersebut berperan penting sebagai ruang komunikasi dan berbagi informasi antara masyarakat, terutama terkait perkembangan pembangunan di Kabupaten Pegunungan Arfak.

Baca Juga  Advokat dan Karutan Bintuni Capai Kesepakatan Setelah Kekacauan Komunikasi

Anan juga mengimbau agar para ajudan, sekretaris pribadi, dan protokoler lebih selektif dalam mendokumentasikan dan membagikan pernyataan Bupati.

“Kami ingin menjaga wibawa pemimpin kita, maka segala informasi resmi sebaiknya ditelaah sebelum dipublikasikan,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Anan menyampaikan ultimatum:

“Kami berharap Bapak Bupati segera memberikan klarifikasi. Jika tidak, kami akan menyampaikan aspirasi kami langsung ke Kantor Bupati Pegunungan Arfak dalam bentuk aksi massa.”

 

[JS]

Share :

Baca Juga

Berita

PKKMB UNIMUTU 2025: Bupati Yohanis Manibuy Dorong Mahasiswa Jadi Generasi Unggul Teluk Bintuni

Berita

Kejari Manokwari Perluas Penyelidikan Kasus Korupsi OPD Papua Barat
Kasat Reskrim AKP Boby Rahman

Berita

Kasus Penganiayaan di Bintuni Berlanjut, Polisi Pastikan Tak Mandek
Plt. Inspektur Papua Barat, Dr. Erwin P.H. Saragih, S.H., M.H

Berita

Temuan BPK Rp 2,5 Miliar di PUPR Papua Barat Masuk Meja Kejati, Dua OPD Lain Ditangani Kejari
Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, SE., MH., saat memberikan sambutan pada Audiensi Program Tiga Juta Rumah bersama Balai Penyediaan Perumahan dan Kawasan Pemukiman (BP3KP) Papua II di Gedung Sasana Karya, Distrik Manimeri, Senin (15/9/2025).

Berita

Bupati Yohanis Manibuy: Perumahan Adalah Kebutuhan Dasar dan Indikator Kualitas Hidup

Berita

Peringatan Maulid Nabi di Masjid Babussalam, Jamaah Diajak Dukung Pembangunan Masjid Baru
Ibu Anike Syufi, perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw, saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan tersebut.

Berita

Dinas Pendidikan Tambrauw Dukung Aspirasi Mahasiswa di Mubes VII IKAT
IPMADO Kota Studi Manokwari Desak Pemda Dogiyai Salurkan Dana Akhir Studi Melalui Rekening Organisasi

Berita

IPMADO Ultimatum Pemda Dogiyai Soal Dana Akhir Studi