Akses Terbatas, Warga Kampung Igomu Pikul Sendiri Barang Kebutuhan Sehari-hari
Bintuni, Mediaprorakyat.com — Kondisi infrastruktur jalan yang belum tembus hingga ke Kampung Igomu, Distrik Moskona Timur, membuat warga setempat harus memikul sendiri barang kebutuhan sehari-hari mereka dari titik jalan terakhir.
Menurut penuturan Yopi, kontributor Mediaprorakyat.com, perjalanan dari jalan Buntut Biscop menuju Kampung Igomu memakan jarak tempuh sekitar 3 hingga 5 kilometer.
Warga, termasuk anak-anak dan para ibu, dengan semangat memikul barang-barang mereka menggunakan noken tas tradisional Papua yang diikatkan di dahi. Beban berat seperti beras, gula, minyak goreng, hingga bahan bangunan seperti semen dan batu tela, mereka angkut secara manual.
“Salut dengan anak-anak dan mama-mama yang tetap semangat membawa barang bawaan walaupun berat,” ujar Yopi.
Barang-barang tersebut dibeli dari Bintuni dan diangkut menggunakan kendaraan hingga jalan Buntut, sebelum kemudian dipikul ke kampung.
Barang bawaan tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga (seperti bahan makanan atau bama), tetapi juga untuk keperluan pembangunan, seperti material membangun Kantor Kampung.
“Kemarin itu mereka sampai pikul tehel, semen, dan batu tela. Karena capek, saya tidak sempat abadikan momen tersebut,” tambah Yopi.
Ia juga menjelaskan bahwa jalan buntut sebelumnya masuk ke distrik Biscop, namun kini area tersebut sudah masuk dalam wilayah Distrik Moskona Timur. Kampung Igomu sendiri merupakan kampung induk di distrik tersebut.
“Suatu saat, infrastruktur jalan akan sampai ke kampung kita masing-masing. Cerita berat hari ini akan menjadi kisah manis di masa depan,” tutup Yopi dengan penuh harap. [YOPI]