Manokwari, Mediaprorakyat.com – Organisasi Kepemudaan (OKP) yang tergabung dalam Cipayung Plus di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mendesak Dewan Pengurus Daerah (DPD) I KNPI Papua Barat untuk segera menurunkan karateker dan mengaktifkan kembali DPD II KNPI Kabupaten Manokwari yang vakum sejak 2017.

Langkah serius ini ditunjukkan dengan kedatangan perwakilan Cipayung Plus ke Gedung KNPI Papua Barat pada Jumat (11/4), meskipun tidak berhasil bertemu langsung dengan Ketua DPD I KNPI, Semi Saiba, karena yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat.
OKP Cipayung Plus terdiri dari empat organisasi besar: GMKI, GMNI, PMKRI, dan HMI. Mereka menyuarakan kegelisahan atas kevakuman organisasi KNPI Manokwari yang sudah berlangsung selama hampir delapan tahun.
Tidak Aktif Sejak 2017
Ketua GMNI Manokwari, Erickson Iba, menegaskan bahwa DPD II KNPI Manokwari sudah tidak menjalankan roda organisasi sejak Musyawarah Daerah (Musda) terakhir pada 2017. Hingga kini, tidak ada kejelasan soal perpanjangan kepengurusan ataupun regenerasi kepemimpinan.
“KNPI Manokwari harus segera diaktifkan kembali. Pemuda hasil kaderisasi kami setiap tahun tidak memiliki wadah untuk menyalurkan potensi mereka,” tegas Erickson.
KNPI Papua Barat Dinilai Lalai
Yostan Hilapok, Ketua PMKRI Cabang Manokwari, juga menyampaikan kritik terhadap DPD I KNPI Papua Barat yang dinilai tidak serius dalam membina dan memberdayakan organisasi kepemudaan.
“Kami tidak melihat upaya konkret dari DPD I. Ketua KNPI Papua Barat harus segera mengambil langkah tegas dan menyelamatkan masa depan pemuda,” ujarnya.
Desakan Penunjukan Karateker
Hal senada disampaikan Herdin, Ketua Cabang HMI Manokwari. Ia menyatakan bahwa masa jabatan pengurus DPD II KNPI Manokwari telah usai, namun tidak ada tindak lanjut untuk peremajaan kepengurusan.
“Kami mendesak agar karateker segera diturunkan. Kami juga siap mengawal proses ini sampai tuntas,” ucapnya tegas.
Ancaman Aksi Massa Lebih Besar
Cipayung Plus mengingatkan bahwa jika tuntutan ini tidak segera ditanggapi, mereka akan kembali dengan aksi massa yang lebih besar sebagai bentuk tekanan kepada KNPI Papua Barat agar segera bertindak.
“Kami serius. Ini bukan hanya soal struktur organisasi, tetapi soal masa depan generasi muda Manokwari,” tutup pernyataan mereka.[JS]