Home / BERITA / Nusa Tenggara Barat

Sabtu, 22 Februari 2025 - 13:33 WIT

Bancakan Jutaan Dolar? Dugaan Monopoli di Pelabuhan AMNT Terkuak!

Port Site, Pelabuhan Khusus Bongkar Muat barang PT.AMNT, di perairan Benete, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Port Site, Pelabuhan Khusus Bongkar Muat barang PT.AMNT, di perairan Benete, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Mataram, Mediaprorakyat.com – Istilah bancakan mungkin lebih dikenal dalam konteks pengadaan proyek pemerintah, yang berarti proyek hasil persekongkolan atau permufakatan jahat di lingkaran orang-orang berkuasa dalam suatu lembaga pemerintahan.

Namun, manajemen PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) juga diterpa isu terkait belanja pengadaan jasa di perusahaan tersebut, yang diduga menjadi ajang bancakan atau permufakatan jahat internal pihak berwenang.

Monopoli Perusahaan Luar

Menurut AR, seorang pengusaha bongkar muat lokal di Benete, terdapat oknum perusahaan asal luar daerah yang mampu mengatur dan memonopoli seluruh belanja jasa bongkar di Terminal Khusus (Tersus) AMNT. Perusahaan-perusahaan lokal tidak diberikan akses, meskipun memiliki kompetensi di bidangnya. AR menduga bahwa oknum tersebut merupakan seorang bandar yang diberi kewenangan langsung oleh manajemen AMNT.

Sebagai pengusaha lokal di sektor bongkar muat, AR menilai manajemen AMNT sengaja membiarkan dominasi perusahaan luar seperti PT SSI, PT ASSA, dan perusahaan lainnya yang berasal dari luar daerah, termasuk Jakarta. Sementara itu, perusahaan lokal tidak memiliki kesempatan untuk bersaing dalam lelang jasa bongkar muat barang milik AMNT.

Kritik Terhadap Manajemen AMNT

AR menilai kondisi ini mencerminkan kinerja buruk dari Presiden Direktur (Presdir) AMNT. Ia mempertanyakan profesionalisme perusahaan, mengingat AMNT adalah objek vital nasional yang seharusnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB. Namun, realitasnya, perputaran ekonomi justru lebih banyak mengalir ke luar NTB.

Tim media melakukan investigasi lebih lanjut dengan mengumpulkan data dari berbagai pihak terkait, termasuk agen, perusahaan bongkar muat (PBM), serta transportasi barang di Pelabuhan Benete. Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas bongkar muat di Tersus AMNT dikendalikan oleh perusahaan luar daerah, seperti PT ASSA, PT SSI, dan PT LTS. Diduga, perusahaan-perusahaan ini memiliki kedekatan dengan otoritas Unit Pengelola Pelabuhan (UPP) Benete, yang mengendalikan Tersus AMNT dan Pelabuhan Umum Benete.

Baca Juga  KNPI Harap KPU RI Prioritaskan OAP sebagai PAW Anggota KPU Teluk Bintuni

Tuntutan Pekerja Lokal

Para pekerja bongkar muat lokal meminta pemerintah pusat untuk menertibkan kebijakan AMNT yang dinilai merugikan pengusaha lokal. Menurut Muhammad Musanif Aditya, seorang pekerja bersertifikat kepelabuhanan di Benete, kebijakan AMNT yang menutup akses bagi perusahaan lokal dapat menghancurkan nasib para pekerja dan pengusaha setempat.

“Jika AMNT tidak profesional dalam memberikan peluang bagi perusahaan lokal yang memiliki kompetensi, bagaimana kami bisa melanjutkan pekerjaan kami? Apakah AMNT tidak sadar bahwa perusahaan bertanggung jawab untuk membangun industri lokal?” ujarnya.

Minimnya Transparansi dari AMNT dan UPP Benete

Sebelumnya, media memperoleh data mengenai jadwal sandar dan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Benete dalam beberapa bulan terakhir. Dari data tersebut, terlihat bahwa perusahaan keagenan, PBM, dan transportasi yang menangani bongkar muat barang milik AMNT sepenuhnya dikuasai oleh perusahaan luar daerah.

Namun, hingga saat ini, Presiden Direktur AMNT, Rakhmad Makasau, enggan memberikan tanggapan terkait dugaan bancakan internal yang membatasi akses pengusaha lokal dalam sektor bongkar muat. Upaya konfirmasi yang berulang kali dilakukan oleh wartawan juga tidak membuahkan hasil.

Sementara itu, Kepala UPP Benete, I Ketut Sudharma, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, menyatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam urusan bisnis.

“Kami tidak pernah masuk ke ranah bisnis,” ujarnya singkat.

Dampak Ekonomi

Sumber yang dihimpun media menyebutkan bahwa nilai transaksi dari aktivitas bongkar muat barang milik AMNT diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah setiap bulan. Sektor ini menjadi tumpuan utama bagi pengusaha dan pekerja lokal, yang kini semakin terpinggirkan.

Sebagai informasi, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), yang merupakan anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN), telah memperoleh izin ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan berdasarkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kuota ekspor konsentrat tembaga yang diberikan mencapai 587.330 WMT (wet metric ton) atau setara dengan 534.000 DMT (dry metric ton), yang berlaku hingga 31 Desember 2024. [JM]

Baca Juga  Sambut HUT Persit ke-79 Tahun 2025, Brigif 26/GP & Yonif 763/SBA Gelar Donor Darah di Cafe Sanetia

Laporan Dari Kepala Biro Mediaprorakyat.com di Wilayah Nusa Tenggara Barat 

Share :

Baca Juga

BERITA

HIPMI Teluk Bintuni Resmi Dilantik, Ayor Kosepa Siap Bangun Ekosistem Wirausaha Muda Digital

BERITA

Pengusaha Muda Bersatu! HIPMI Bintuni Targetkan UMKM Jadi Kekuatan Baru Daerah

BERITA

20 Calon Anggota KPU Papua Barat Lolos ke Tahap Akhir Seleksi
Kepala Seksi Intelijen Kejari Teluk Bintuni, Alfsisius Adrian Sombo, S.H.

BERITA

Respon Tegas Kejari Teluk Bintuni: Kasus Korupsi Jembatan Wasian Tahap III Sudah Masuk Penuntutan!
Situasi di SPBU CV Sinar Bintuni, tampak terpasang tulisan "Solar Habis". Foto: Haiser Situmorang / Mediaprorakyat.com

BERITA

SPBU Tisay Bantah Isu Kelangkaan Solar di Bintuni, Sebut Kuota dari Pertamina Terbatas
Keterangan gambar: Koresponden Mediaprorakyat.com, Charles Siwana (kanan), saat menerima keterangan dari Miftah Fauzan A. Fimbay pada Jumat (13/06/2025), di Sekretariat RUMASATU, Jalur 8, Kampung Argosigemarai (SP 5), Distrik Bintuni Timur.

BERITA

“Momen Bersejarah: Aspirasi Masyarakat Adat Disematkan Langsung ke Leher Menteri ESDM
Pionus Gwijangge (kiri), anggota TPNPB yang disebut sebagai salah satu yang paling lincah, tewas dalam kontak tembak dengan aparat di Jayawijaya. Sumber: Akun Facebook TPNPB.

BERITA

Keponakan Egianus Kogoya Tewas Ditembak! Kebun Ganja dan Amunisi Terbongkar di Papua Pegunungan

BERITA

Brimob Siaga di Teluk Bintuni! Kapolda Papua Barat Tegaskan Komitmen Jaga Keamanan