Manokwari, Mediaprorakyat.com – Perkumpulan Asosiasi Lokal Kontraktor Orang Asli Papua (OAP) di Provinsi Papua Barat akan menyelenggarakan Musyawarah Besar Pertama (Mubes 1) pada 4-5 November di Aula Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), kompleks Insifuri, Manokwari.
Acara ini akan menjadi wadah bagi 53 asosiasi yang tersebar di berbagai kabupaten untuk menyatukan visi serta menyepakati langkah-langkah strategis yang akan memperkuat hubungan dengan pemerintah dan mendukung pembangunan lokal.
Menggagas Langkah Strategis untuk Pembangunan Papua Barat
Ketua Panitia Mubes 1, Godlief Wolter Baransano, menyatakan bahwa forum ini diharapkan mampu merumuskan rekomendasi strategis yang berperan dalam pembangunan infrastruktur Papua Barat.
“Kita dorong kearifan lokal sebagai landasan percepatan pembangunan di provinsi dan kabupaten, khususnya dalam konteks Undang-Undang Ekonomi Khusus,” tegasnya.
Baransano juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan pemerintah daerah, tanpa memandang siapa yang akan terpilih dalam Pemilukada mendatang.
Menyatukan Persepsi untuk Efisiensi dan Kebersamaan
Perwakilan asosiasi, Alex S. Wonggor, menekankan bahwa Mubes ini akan menyatukan visi dari lebih dari 3.000 perusahaan lokal yang tergabung dalam 53 asosiasi.
“Kebersamaan ini akan mempermudah koordinasi dengan pemerintah, dibandingkan bila kontraktor bekerja sendiri-sendiri,” ungkapnya.
Ia berharap Mubes ini dapat menjadi platform untuk menyusun program kerja yang konkret, sehingga mendapat dukungan anggaran yang lebih kuat dari pemerintah.
Lebih lanjut, Wonggor menekankan pentingnya implementasi regulasi seperti PerPres, KePres, InPres, dan kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II. “Pemerintah harus memiliki arah kebijakan yang jelas dalam pemberdayaan Otsus, agar tidak mengabaikan aspirasi masyarakat asli Papua,” tambahnya.
Menurut Wonggor, keberadaan organisasi ini juga merupakan pengingat bagi pemerintah untuk tidak melupakan kewajibannya dalam mendukung pemberdayaan kontraktor asli Papua.
Verifikasi dan Legalisasi Anggota Asosiasi
Sekretaris Perkumpulan Asosiasi Lokal Kontraktor OAP, Lewis Wanggai, menyampaikan bahwa Mubes ini akan melakukan dua agenda penting. “Pertama, kami akan melakukan verifikasi internal untuk memastikan legalitas dari asosiasi-asosiasi yang tergabung, termasuk anggota-anggotanya,” jelasnya.
Verifikasi ini bertujuan agar semua asosiasi dan perusahaan di bawahnya bekerja sesuai hukum.
Hasil dari verifikasi tersebut akan diajukan ke pemerintah provinsi dan kabupaten sebagai acuan dalam pembinaan kontraktor asli Papua.
“Dengan hasil ini, kami harap pemerintah lebih serius dalam membina dan memberdayakan pengusaha asli Papua sesuai amanat Undang-Undang,” ujar Wanggai.
Alokasi Anggaran dan Pengembangan Program Kerja
Menurut Wonggor, selain menyusun rekomendasi strategis, Mubes ini juga akan mengusulkan program kerja dan usulan anggaran yang lebih besar untuk tahun mendatang.
“Tahun ini, kami mendapatkan alokasi dana Rp70 miliar yang dibagi ke asosiasi-asosiasi lokal. Tahun depan, kami berharap ada peningkatan alokasi ini,” ujarnya.
Yan Soindemi, selaku penanggung jawab perkumpulan, menambahkan bahwa keberadaan asosiasi ini bertujuan melindungi hak-hak pengusaha asli Papua yang dijamin oleh negara.
“Perkumpulan ini tidak hanya memperjuangkan hak-hak, tapi juga menjaga agar regulasi yang ada benar-benar menguntungkan pengusaha asli Papua,” tegas Soindemi.
Dengan semangat kebersamaan, Mubes 1 diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi yang mempercepat pembangunan Papua Barat serta menjadi landasan bagi masa depan yang lebih baik bagi kontraktor OAP. [MS]