Bintuni, Mediaprorakyat.com — Deni, seorang pedagang sepatu dan sandal asal Sukabumi, Jawa Barat, kembali ke Bintuni, Papua Barat, setelah lebih dari sepuluh tahun sejak kunjungan terakhirnya pada tahun 2012.
Pria berusia 40 tahun yang hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat sekolah dasar ini, telah menjelajahi berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua, sejak memulai karirnya sebagai pedagang keliling pada tahun 1999.
Barang dagangan Deni yang dikirim langsung dari Tasikmalaya, ternyata masih diminati oleh masyarakat Bintuni.
Deni mengakui bahwa penjualan kali ini sama baiknya dengan saat pertama kali ia berjualan di Bintuni.
“Ketika saya datang ke sini pada tahun 2012, jalanan masih rusak parah, tapi penjualan cukup baik. Tahun ini pun hasilnya memuaskan,” ujar Deni saat berada di Kompleks Nusantara, Bintuni, pada Sabtu sore (24/8/2024).
Dalam kesehariannya, Deni berjualan dengan berkeliling menggunakan sepeda motor, dan tak jarang ia harus berjalan kaki untuk menawarkan dagangannya. Meski demikian, Deni bersyukur karena dagangannya selalu laku setiap hari.
“Alhamdulillah, selalu ada pembeli setiap hari,” tuturnya.
Sandal yang dijual Deni, dari daerah Tasikmalaya itu, dibanderol dengan harga Rp100.000 hingga Rp150.000, sementara sepatu dijual dengan harga Rp100.000 hingga Rp200.000.
Pada hari ini, ia berhasil menjual empat pasang sandal kepada warga Kompleks Nusantara, yang menurutnya menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Papua, khususnya di Bintuni, masih kuat.
“Orang Papua di sini memiliki daya beli yang oke,” tambah Deni dengan senyuman bangga sembari mengacungkan jempol kepada wartawan.
Meskipun jauh dari kampung halamannya di Karang Awuh, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Deni tetap menunjukkan semangat dan ketekunan dalam berdagang. Walaupun rindu dengan keluarganya, ia terus bekerja keras demi masa depan yang lebih baik.
Pengalamannya menjelajahi berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sorong, Biak, Numfor, ,Manokwari, Teluk Wondama, Babo, Tofoi, dan Fakfak, telah mengasah kemampuan Deni dalam menghadapi berbagai tantangan.
Baginya, berdagang di Papua tidak hanya soal mencari nafkah, tetapi juga menguji ketahanan diri dalam menghadapi kondisi yang berbeda dari daerah asalnya.
Dengan semangat juang dan dedikasi yang tinggi, Deni meyakini bahwa di mana pun berada, peluang untuk sukses selalu terbuka bagi mereka yang mau berusaha. [HS]