Bintuni, Mediaprorakyat.com – Yayasan Ejeskona Tein Nom telah menyelesaikan pelatihan keterampilan yang berlangsung sejak Senin (24/6/2024) dan berakhir pada Sabtu (29/6/2024). Pelatihan ini diadakan di Aula Sanggar DPMK, Jalur 09, SP IV, Manimeri, dan meliputi tiga bidang utama: mebel, menjahit, dan perbengkelan.
Penutupan kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh masyarakat, termasuk Sekretaris Badan Kesbangpol Teluk Bintuni Henry Kapuangan yang mewakili Bupati Teluk Bintuni, Pendiri Yayasan Ejeskona Tein Nom Yustina Ogoney, Ka Subag Log Polres Teluk Bintuni AKP Muh. Irdyan, Danramil 1806-06/Mayado Lettu Ctp Salvator Teniwut, Tokoh Masyarakat Moskona Ruben Frasa, dan Kabag Pembangunan Setda Teluk Bintuni Hosana Fymbay, S.IP. Tiga instruktur dari Balai Pelatihan dan Vokasi Sorong, Kementerian Tenaga Kerja, beserta 35 peserta pelatihan juga turut hadir.
Saat diwawancarai, Henry Kapuangan menyampaikan apresiasi pemerintah daerah terhadap terselenggaranya pelatihan ini.
“Pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan ini dan akan memberikan dukungan untuk dana-dana kemitraan. Kami berharap hasil dari pelatihan ini dapat diimplementasikan oleh peserta di masyarakat melalui peluang-peluang usaha seperti perbengkelan dan menjahit,” ujarnya, Sabtu (29/6/2024) seusai acara penutupan.
Pada kesempatan itu, Andrianus Yerkohok, seorang peserta pelatihan mekanik dari Merdey, mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Saya rasa cukup baik dan banyak pengetahuan yang kami dapatkan. Apa yang sebelumnya tidak kami ketahui, sekarang kami jadi memahami. Terima kasih kepada narasumber yang sudah membagikan ilmu bagi kami,” ungkapnya.
Kemudian, Tokoh Masyarakat Moskona, Ruben Frasa, juga memberikan tanggapannya terkait pelatihan ini. “Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan anak-anak Papua di Bintuni. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk pengembangan dan pemberdayaan mereka agar mampu bersaing dalam dunia usaha,” ujarnya.
Frasa berharap pemerintah provinsi dan kabupaten, serta lembaga-lembaga lainnya, dapat memberikan dukungan yang diperlukan. “Harapan untuk pemerintah provinsi maupun kabupaten serta lembaga-lembaga lain agar melihat potensi ini dan memberikan dukungan yang diperlukan,” tutup Frasa.
Sebagai informasi, semua peserta pelatihan menerima sertifikat, satu set peralatan pelatihan, dan uang pembinaan dari panitia sebagai bentuk apresiasi dan motivasi untuk terus mengembangkan keterampilan yang telah dipelajari. [HS/Mir]